Halaman:Lawah-Lawah Merah (1875).pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

11

nja, sebab samoea badannja gemetar dan tatkala itoe orang djelek maoe pegang, lantas dia berdiri dengan kaget, seperti dia takoet di raba badannja oleh itoe algodjo.

Dia itoe kasi liat giginja jang tonggos seperti matjan dan prenta pada Liou Siou misti toeroet sama dia.

Maka Liou Siou toeroet itoe prenta dan bagitoe djoega dia-orang djalan dan liwatkan itoe tampat

siksa-än orang-orang pendjara, jang mana kita soedah tjaritakan di atas ini; tiada antara brapa lamanja maka dia sampe di itoe bagian dari roema pendjara, dimana tjoema orang-orang prampoean sadja ada di toetoep.
Lima menit di blakang Liou Siou dapat dengar jang pintoe kamarnja di kontji. Prampoean moeda ini jang hidoepnja doea poeloe ampat djam di moeka ada bernanti kasenangan dan kasoeka-än, sekarang ada didalam pendjara sempit dan kottor dengan bernanti preksaän itoe di hadapan hakim dan hoekoemannja jang brat boekan di kata.
Marilah kita balik kombali satoe doea tindak kamoeka akan meliat bagimana dan oleh hal moelanja apa jang tjilaka, jang satoe prampoean moeda dari oemoer lima blas tahon soedah di kira berboeat satoe kadjahatan jang nadjis adanja.


Fatsal Ka IV.
TERTAWANJA SATOE ANAK DARA.


Tatkala pada pagi hari djam poekoel 8, maskipoen orang soeda ada di pengabisan boelan Februarij, maka fadjar akan memboeka harinja jang bagoes pada kotta Canton jang mana lebi beroentoeng dari pada kotta sabela salatan negri Tjina adanja.
Matahari soeda menerangkan tjahjanja pada itoe roema sombahjang Whampoa di tenga-tenga poehoen­poehoen lontar jang amat tinggi jang mengidar1 dia itoe seperti di alangkan dengan lelangse; itoe matahari bertjahja ilang gomilang di gentengnja jang berlapis sapoeloe dari pada porselein dan pandita-pandita jang berpake badjoe pandjang koening warnanja, poekoel kasi boeni gembreng dan tamboer boeat memanggil orang-orang alim akan datang bersombahjang pada pagi hari.

Kali Moetiara itoe jang pinggirannja tertoetoep dengan tebal oewap emboen, atas jang mana kaliatan boekit-boekit jang di sabelanja itoe seperti poeloe jang timboel di atas aer, maka didalam sakedjapan mata itoe kali soeda penoe dengan riboe-riboe praoe ketjil dan besar, jang kaliatan rame dengan dia poenja sombar didalam aer. Sawah-sawah padi jang amat

lebar kaliatan seperti bergerak atas permadani jang berwarna djambroed, dari dalam jang mana soeara-soeara matros menjanji akan mengoesir samoea boeroeng-boeroeng jang misi diam didalam sawah-sawah itoe, sahingga itoe boeroeng di negri Tjina nama Agami, timboelkan kapalanja seperti satoe pendjaga atas samoea bebek-bebek jang kaget mendengar soeara meriam didalam benteng Bocca-Tigris, jang membri hormat kadatangannja satoe kapal dari lain bangsa.
Demikian poen di darat samoea manoesia bangoen dengan kasenangan hati dan karadjinan; ― Kotta Founsi jang ada pada pinggir sabela kanan dari kali itoe, soeda oendjoek ramenja djoega pada pagi hari.
Di djalanan dari roema-roema toekang mas soeda ada penoe dengan manoesia jang pergi datang.
Toekang-toekang pikoel aer soeda berdjalan koeliling sambil bertriak.
Toekang-toekang tjoekoer soedah doedoek di moeka pintoe roemanja.

Toekang-toekang toekar oewang soeda bikin sedia timbangannja, jang dari gading boeat menim