Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/72

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

masih dimungkinkan oleh kepatutan dan hukum tersebut. Ukuran periksa itu memakai nilai alur jo patuik (alur dan patut). Hal itu dimaksudkan agar kita selalu memeriksa masalah menurut alur yang lazim, tetapi tetap mempertimbangkannya dengan rasa kepantasan atau kepatutan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa segala sesuatunya diperiksa dengan hati nurani sendiri.


Selanjutnya Navis (1984) menambahkan jika dalam keadaan yang memaksa, saat rasa dan periksa tidak dapat lagi dilaksanakan, orang pun dapat memakai cara lain yang tidak sesuai dengan alur yang biasa. Cara itu diungkapkan dengan pemeo, awak mandapek, urang indak kailangan (kita mendapat, orang tidak kehilangan). Pemeo itu memiliki makna bahwa kita dapat melakukan sesuatu yang kita inginkan, tetapi orang lain tidak merasa dirugikan. Pemeo yang dapat digunakan untuk berbagai keadaan memiliki makna yang kurang lebih sama dengan tenggang rasa yang nilainya lebih pasif, jika dibandingkan dengan ungkapan rasa dan periksa.


Pemakaian rasa dan periksa harus seimbang. Rasa mempertimbangkan periksa, begitu juga sebaliknya periksa harus mengendalikan rasa. Hal itu terjadi dalam waktu yang bersamaan. Ilyas (2003:28) menggambarkan pemakaian rasa dan periksa itu sesuai dengan falsafah adat alam Minangkabau dengan peribahasa "rasa dibawa naik, periksa dibawa turun". Semua masalah di atas dunia ini harus dibawa naik terlebih dahulu ke otak, ditimbang manfaat dan mudaratnya, baik buruknya secara kualitatif, dengan rasa dan periksa secara kuantitatif. Otak merupakan pusat dari aktivitas budaya Minangkabau karena di otaklah bertemu rasa dan periksa.


3.6 Konsep Adat dan Sejarah

Menurut pendapat Faruk (1988) orang Minangkabau berada dalam tarik menarik yang terus menerus antara dua kutub yang berbeda, yaitu dinamik dan statik. Kecenderungan tarik menarik antara dua kutup tersebut tercermin dalam konsep orang Minangkabau mengenai adat dan sejarah. Adat Minangkabau sekaligus menuntut untuk bersifat60