Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/19

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

antara lain, mencakup:

  1. bagaimanakah konsep konflik menurut alam pikiran Minangkabau?;
  2. bagaimanakah konsep estetika novel berlatar Minangkabau periode 1920-1940?;
  3. apakah peran dan fungsi konflik sebagai konsep estetika dalam novel berlatar Minangkabau itu? serta
  4. bagaimanakah refleksi konflik sebagai konsep estetika itu?

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkapkan hal-hal berikut.

  1. Gambaran konsep konflik menurut alam pikiran Minangkabau.
  2. Gambaran konsep estetika novel berlatar Minangkabau periode 1920-1940.
  3. Uraian tentang peran dan fungsi konflik sebagai konsep estetika dalam novel berlatar Minangkabau itu.
  4. Uraian tentang refleksi konflik sebagai konsep estetika itu.

1.4 Kerangka Teori

Penelitian terhadap konflik sebagai konsep estetika novel berlatar Minangkabau dipusatkan pada analisis konflik sebagai refleksi konsep estetika tersebut. Untuk itu, perlu sekilas uraian tentang makna konflik itu. Marx (dalam Selden, 1989:21) menyatakan bahwa konflik kelas sosial memberikan dasar untuk kemunculan konflik ideologi. Sastra dan seni tergolong ke dalam lingkungan ideologi, tetapi hubungannya tidak langsung dibandingkan dengan keagamaan, hukum, dan sistem falsafah. Khamad (2002) menguraikan teori konflik yang beranggapan bahwa masyarakat adalah suatu keadaan konflik yang berkesinambungan di antara kelompok dan kelas, serta berkecenderungan karena perselisihan, ketegangan, dan perubahan. Konflik tersebut dapat menimbulkan perbedaan

7