Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/183

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

sebagai janda baru bangun tidur. Hidungnya mancung, sebagai bunga melur, bibirnya halus, sebagai delima merekah, dan di antara kedua bibir itu kelihatan giginya, rapat berjejer, sebagai dua baris gading yang putih. Dagunya sebagai lebah bergantung, dan pada kedua belah cuping telinganya kelihatan subang perak, yang bermatakan berlian besar, yang memancarkan cahaya air embun. Di lehernya yang jenjang, tergantung pula rantai emas yang halus, sebuah dokoh hati-hati, yang bermatakan permata delima. Jika ia minum, seakan-akan terbayang air yang diminumnya di dalam kerongkongannya. Suaranya lemah-lembut, bagai buluh perindu, memberi pilu yang mendengarnya. Dadanya bidang, ping-gangnya ramping. Lengannya dilingkari gelang ular-ular, yanag bermatakan beberapa butir berlian yang menyala-nyala sinarnya. Pada jari manis tangan kirinya yang halus itu, kelihatan sebentuk cincin mutiara, yang besar matanya. Kakinya baik tokohnya dan jalannya lemah gemulai (Rusli, 2002:10).


Di dalam Salah Asuhan, Rapiah juga menunjukkan kejantanan mental tersebut. Sebagai seorang istri, ia sangat menyadari bahwa ia harus setia dan mengikuti segala kemauan suaminya. Walaupun diperlakukan sangat buruk oleh Hanafi, ia tetap sabar dan setia melayani suaminya. Bahkan, ketika Hanafi memutuskan untuk menikah dengan Corrie, ia tetap sabar dan menunggu dengan setia kepu-langan suaminya. Hal itu menunjukkan bahwa ia memiliki jiwa yang besar dan memegang teguh pendiriannya. Ketika menerima Hanafi Hanafi sebagai suaminya, ia telah menyadari perasaan yang sedikit pun tidak mencintainya. Cinta Hanafi hanya untuk perempuan Belanda yang telah merebut hati suaminya Namun, sebagai seorang istri yang baik, ia tetap setia. Ia menunggu sampai Hanafi menyadari kekeliruannya dan kembali berkumpul bersama mereka.

171

171