Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/16

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pada umumnya, karya tersebut merupakan cermin kenyataan sosiokultural masyarakat Minang. Adanya perbenturan antara tradisi dan modernitas, perbenturan antara kebiasaan timur dan barat, serta persoalan adat dan segala ikatannya yang menjadi salah satu perhatian utama pengarang muda yang telah berpikiran maju dari sekitarnya. Persoalan tersebut pada akhirnya menimbulkan pemikiran baru yang diimplementasikan pada sosok tokoh muda yang berpikiran maju karena telah memperoleh pendidikan yang memadai. Mereka cenderung ingin lepas dari kebiasaan yang berlaku dalam masyarakatnya. Mereka tidak mau lagi dikungkung oleh adat dan segala ikatannya, terutama dalam hal perkawinan yang sangat mengikat kaum muda.

Hal itu sangat berbeda dengan bentuk sastra Melayu yang dikenal sebelumnya. Jika dibandingkan dengan periode sebelumnya telah terjadi perubahan dan lompatan di dalam kesusastraan Melayu dengan munculnya karya-karya pada periode itu. Karya tersebut menampilkan unsur kritik sosial yang selama ini tidak pernah ditampilkan oleh penulis hikayat. Kondisi tersebut membuktikan kepada kita bahwa keberadaan karya tersebut menjadi salah satu faktor penting di dalam sejarah pertumbuhan dan perkembangan kesusastraan Indonesia Modern.

Sistem kemasyarakatan yang unik, yaitu sistem matrilineal, menyebabkari orang Minang sangat setia pada kaumnya. Kesetiaan itu dibuktikan dengan tetap kembalinya orang Minang yang telah meninggalkan kampung halaman untuk mencari nafkah di negeri orang ke haribaan kaum kerabatnya. Menurut Damono (1979:16), pergi dan pulangnya orang Minang itu menyebabkan masyarakat Minang selalu terbuka terhadap hal-hal baru, sedangkan pada dasarnya masyarakat itu sangat konservatif dan bisa mengurus masalahnya sendiri. Dengan demikian, ketegangan sosial sering terjadi dalam masyarakat serupa itu. Hal seperti itulah yang menjadi elemen yang sangat berharga, yang mendominasi ide lahirnya karya karya pada periode ini.

4