Lompat ke isi

Halaman:Konflik; Konsep Estetika Novel-Novel Berlatar Minangkabau Periode 1920-1940.pdf/100

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

agar anaknya berumah tangga guna mendapatkan keturunan, yang nantinya akan menjadi ahli waris mereka. Meskipun Asri menyakini bahwa bersekolah dan melanjutkan ilmu lebih utama dari segala-galanya, ia tetap mengamini permintaan ibunya. Hal itu disebabkan oleh konsep harga diri dan balas budi. Selain itu, konsep harga diri dan budi juga dikendalikan oleh adat dan budaya yang berkembang pada saat itu. Seorang ibu akan malu jika anaknya, baik laki-laki maupun perempuan yang telah berumur di atas 15 tahun belum juga berkeluarga. Hal itu dipandang sebagai aib yang harus ditanggung oleh keluarga tersebut.

Budi adalah dasar utama pergaulan dalam kehidupan masyarakat Minangkabau. Budi itulah yang merupakan suatu ikatan yang erat dan halus dalam pergaulan hidup. Adakalanya ikatan budi itu lebih kuat daripada ikatan darah. Oleh karena itu, budi selalu mengikat dan membuat seseorang selalu merasa berutang pada si pemberi budi. Orang yang berutang budi akan selalu berusaha membalas budi tersebut dengan budi pula.

Dalam novel Salah Pilih tergambar jelas konsep budi yang dialami oleh Asnah. Asnah yang memendam cinta pada Asri tidak mempunyai keberanian untuk menampakkan perasaannya. Meskipun cinta yang dipendamnya itu tidak berhingga dan dengan sepenuh hatinya, rasa cinta tersebut tidak boleh diketahui oleh orang lain. Rasa cinta yang tumbuh dalam diri Asnah tersebut tidak datang secara tiba-tiba, tetapi sudah ada semenjak ia menamatkan pelajarannya di sekolah rendah. Pada saat itulah ia merasakan getaran aneh yang berkecamuk di dalam dadanya setiap kali ia terkenang akan Asri. Cintanya pada Asri bukan lagi cinta adik pada kakaknya, melainkan cinta seorang wanita dewasa kepada lawan jenisnya. Sayangnya, ia merasakan bahwa cinta itu hanya bertepuk sebelah tangan. Hal itu disebabkan karena Asri tidak merasakan cinta seperti apa yang dialami oleh Asnah dan ia berniat untuk kawin dengan pilihan hatinya. Asnah pun menyadari bahwa cintanya itu adalah sia-sia.

88