— 61 —
djongkok lantas mengeloearkan darah. Segala matjam oba soedah dipake tetapi lida bisa menoeloeng, sakitnja ada begitoe keras, sampe toean itoe tida bisa melakoekan pekesdjaan. Tetapi setelah melakoekan permandian rendaman perdet, dalam tiga boelan sadja segala penjakitnja itoe soedah mendjadi semboeh sama sekali.
No. 74.
Sakit terkena ratjoen dari tima.
Satoe toean, lantaran terkana ratjoen tima, soedah lama mendapat sakit, doctor-doctor soedah mentjoba kasi pertoeloengan, tetapi tida bisa poenakan itoe ratjoen jang soedah lama ada mengeram dibadannja itoe toean, hanja tjoema kasi keterangan : kepandean manoesia tida bisa bikin baik kombali pada kesehatannja itoe toean, sebab itoe ratjoen soedah meroesak darahnja.
"Toean itoe soedah hilang pengharapan. Maka setelah mendengar tentang faedahnja permandian, ia lantas datang pada toean Kuhne, jang lantas soeroe toean itoe melakoekan rendaman peroet dan permandian kemaloean, maka setelah doea boelan, kotoran didalam darahnja soedah djadi bersih, dan kesehatannja djadi baik kombali seperti doeloenja.
No. 75.
Penjakit kolera.
Djikaloe orang ada mendapat ini penjakit, moesti selekasnja lantas permandiin ia poenja kemaloean kira-kira setengah djam lamanja. Didalam itoe tempo selagi bermandi, kita moesti sediakan air panas boeat permandian tangas boeat peroet dan antero badannja soepaja sisakit bisa berkeringat, dan sesoedahnja bertangas moesti lantas permandiin kombali kemaloeannja, kemoedian bermandi dengan sorot matahari, atau diselimoeti jang tebal ssmpe bisa keloear keringat.
Biasanja dengan berboeat begitoe satoe kali sadja, si sakit soedah mendjadi baik, tetapi djikaloe beloem, moesti dioelangkan lagi sampe berkali-kali, dan tangas itoe tjoema dilakoekan dibagian-peroet sebelah depan sadja, sedang di belakang dan bebokong tida perloe ditangasi.