Halaman:Kitab magnetiseer dan mengobatin dengan air.pdf/44

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

— 40 —

soedah 26 kali doctor potong ia poenja daging hidoep dari hidoeng (poliep), tetapi tida bisa djadi baik, malahan tambah lama poliepnja djadi lebih lekas timboelnja.

Kemoedian ia lantas melakoekan permandian rendaman peroet dan kemaloean, dalam delapan hari tjernanja soedah berobah dan poliepnja djadi soengsoet, sebab kentara dengan napasnja bisa longgar, setelah ampat minggoe penjakitnja djadi baik sama sekali.

Sedari itoe tempo, toean B. lantas djoeal roemah obatnja, sebab ternjata padanja obat-obatan itoe tida bergoena, malahan tambah memberatkan pada orang sakit.


No. 19.

Sakit toemboehan didalam leher (diphtheritis) dan djengkering.


Satoe anak oemoer 8 setengah taoen, dari ketjil soedah ditjatjarkan, tapi badannja selaloe sakit-sakitan sadja, serta ada diserang oleh penjakit diphtheritis, setelah baik, sebentar-bentar lehernja masih bengkak, satoe tanda penjakit itoe beloem bersih betoel, hanja masih ada bersarang didalam badan.

Setelah lakoekan permandian rendaman peroet lamanja tiga hari, penjakit diphtheritis itoe timboel kombali, lehernja terlaloe bengkak, sampe orang djadi koeatir anak itoe mati, sebab soesah bernapas, begitoelah sampe ampat hari kelihatan penjakitnja tambah keras, dan pada hari jang ke lima, keloear penjakit djengkeringnja terlaloe keras, sampe antero badannja seperti ditjat merah, dan kotorannja beroepa hitam amat boesoek, kentjingnja seperti kopi berbaoe batjin, menjatakan segala zat-zat kotor dari dalam ia poenja badan telah keloear, maka tida heran dalam tempo lima minggoe kemoedian ia soedah lantas djadi semboeh sama sekali, seperti orang jang beloem pernah terkena penjakit.


No. 20.

Penjakit kanker dibibir.


Satoe toean toeah beroemoer 72 taoen ada mendapat sakit kanker dibibirnja, tapi tida bisa baik, bibirnja petjah dan bengkak tida berentinja kasi keloear air dan loeda,