Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/55

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

setiap pintu dijaga oleh tujuh orang yang telah dikebiri semuanya.

Tuanta tetap berdiri di luar pintu yang paling luar. Ia tak sadarkan dirinya kira-kira tiga jam lamanya. Ia tidak tahu apa yang akan dikatakannya atau dilakukannya.

Kalau ia membuka matanya ia lupa lagi, demikian seterusnya. Kalau ia payah berdiri ia duduk lagi tafakur melupakan dirinya. Ada kalanya ia merasakan dirinya seperti kakinya di atas, kepalanya di bawah. Ia tidak tidur dan tidak makan. Pada hari yang ke-47 barulah ia diberi kesadaran untuk berbicara oleh Allah.

Katanya, “Penjaga, saya bertanya padamu, di manakah engkau melihat gajah yang tujuh kepalanya dan tujuh juga lubang pantatnya?”

Penjaga pintu itu membalas, “Saya juga ingin bertanya padamu.

Siapakah engkau, Arabkah atau Jawikah?” Tuanta menjawab, “Saya adalah Jawi.”

Berkatalah penjaga pintu itu, “Saya tidak pernah mendengar atau melihat apa yang engkau sebutkan, barangkali di dalam ada yang pernah melihat.”

48