Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/46

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

membuang jalanya sedangkan Tuanta baru sampai di tempat itu.

Berkatalah gurunya, “Yusuf, turunlah engkau ke dalam air kemudian doronglah jala itu naik lalu saya menariknya.”

Mendengar kata gurunya, Tuanta pun turun. Ia menyangka air itu dangkal. Ternyata air itu sangat dalam sehingga Tuanta harus berenang. Ia merasakan air itu sangat dingin.

Berkatalah gurunya, “Yusuf, lepaskanlah kaki jala itu karena tersangkut di batu sehingga sangat berat kutarik.”

Tuanta berkata dalam hati, “Bagaimana saya bisa menariknya padahal air sangat dalam.” Tuanta kembali memejamkan mata kemudian dan berserah diri pada Allah sambil memusatkan pikiran, bermunajat kepada Allah supaya jala itu lepas. Bersamaan dengan dibukanya matanya ia pun berteriak, “tariklah jala itu guru.”

Sambil ditarik oleh gurunya, ia pun mendorong jala itu naik ke pinggir pantai. Alangkah banyaknya ikan yang mereka peroleh.

39