Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/35

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

Andai kata ada Nabi sesudah nabi Muhammad, maka dia orangnya, tetapi sudah tak ada lagi. Oleh karena itu, ia disebut orang yang selamat di dunia dan di akhirat (Tuanta Salamaka).

Berkatalah semua ahli hikmah dan tupanrita, “Panggil dan tanyalah penjaga pintu itu.”

“Apakah engkau melihat orang yang berdiri di depan pintu?” Tanya Khalifah.

Penjaga itu menjawab, “Ada yang mulia.”

Lalu ditanya lagi, “Apakah dia menyebut dirinya?”

Penjaga itu menjawab, “Dia menyebut dirinya Jawi. Ia ingin masuk, tetapi pintu telah tertutup. Ia lalu berbalik sambil memiringkan songkoknya ke kanan sehingga masjid pun miring.”

Berkatalah para ahli hikmah dan tupanrita, “Tahun ini telah sampai hari dan bulannya hal yang disampaikan Rasulullah Muhammad Saw serta pesan pemimpin kita Sayidina Ali R.A.”

Berkatalah Khalifah, “Hai, Imam Syafi’i, lebih baik jika bidal disuruh menjemputnya.”

Bidal pun pergi menjemput Tuanta.

28