Halaman:Kisah Tuanta Salamaka.pdf/20

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

pergi bersama I Lokmok ri Antang. Mereka berlayar tujuh hari tujuh malam di samudera yang luas. Tiba-tiba juru mudi meminjam pisau pada juru batu untuk dipakai memotong kuku. Dengan tidak disadari pisau itu jatuh ke laut.

Juru batu sangat marah kepada juru mudi begitu tahu pisaunya hilang, bahkan hampir saja terjadi perkelahian di antara keduanya. Akibatnya, perahu berlayar tak tentu arah.

Berkatalah Tuanta, “Hai Juru mudi mengapa perahu tak menentu jalannya?”

Juru mudi menjawab, “Pisauku hilang, Tuan.”

“Jatuhnya di mana, apakah di depan sangkilang atau di belakangnya?” tanya Tuanta.

“Di belakang sangkilang,” jawab Juru mudi.

“Siapa yang punya ikan kering? Kalau ada, bawalah seekor ke sini,” kata Tuanta.

Juru mudi pun pergi mengambil ikan kering yang bernama ande-ande lalu menyerahkannya kepada Tuanta. Tuanta kemudian meniup mulut ikan tersebut

sambil berkata, “Carilah pisau Juru mudi.” Selanjutnya

13