Halaman:Kerikil Tadjam Dan Jang Terampas Dan Jang Putus - Chairil Anwar.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi


24

RUMAHKU.

Rumahku dari unggun-timbun sadjak
Katja djernih dari luar segala nampak

Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat djalan

Kemah kudirikan ketika sendjakala
Dipagi terbang entah kemana

Rumahku dari unggun-unggun sadjak
Disini aku berbini dan beranak

Rasanja lama lagi, tapi datangnja datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Djika menagih jang satu.

27 Mei 1943


25

KAWANKU DAN AKU.

Kepada L. K. Bohang.

Kami djalan sama. Sudah larut
Menembut kabut.
Hudjan mengutjur badan.

Berkakuan kapal-kapal dipelabuhan.

Darahku mengental-pekat. Aku tumpat-pedat.

Siapa berkata?

Kawanku hanja rangka sadja
Karena dera mengelutjak tenaga.

Dia bertanja djam berapa!

Sudah larut sekali
Hingga hilang segala makna
Dan gerak tak punja arti.

5 Djuni 1943