22
HAMPA.
Kepada Sri jang selalu sangsi.
Sepi diluar, sepi menekan-mendesak
Lurus-kaku pohonan. Tak bergerak
Sampai kepuntjak.
Sepi memagut.
Tak suatu kuasa-berani melepas diri
Segala menanti. Menanti-menanti.
Sepi.
Dan ini menanti penghabisan mentjekik
Memberat-mentjekung punda
Udara bertuba
Rontok-gugur segala. Setan bertempik.
Ini sepi terus ada. Menanti. Menanti.
April 1943
23
PERHITUNGAN.
Banjak gores belum terpupus sadja
Satu rumah ketjil putih dengan lampu merah muda tjaja
Langit bersih- tjerah dan purnama raja......
Sudah itu tempatku tak tentu dimana.
Sekilap pandangan serupa dua klewang bergeseran
Sudah itu berlepasan dengan sedikit heran
Hambus kau aku tak perduli, ke Bandung, ke Sukabumi.......!?
Kini aku meringkih dalam malam sunji.
16 Mei 1943