Halaman:Kabesarannja Khong Hoe Tjoe.pdf/40

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

KHONG TJOE DALEM PEMANDANGANNJA TOEAN C. JINARAJADASA, PEMIMPIN THEOSOFIE.

(Terkoetip dari „The Herald of the Star").
Itoe abad, dalem mana Buddha Gautama siarken iapoenja agama pada doenia, telah menjaksiken djoega kadatengannja di Tiongkok satoe goeroe jang peladjarannja, maski sampe sekarang, tjoemah baroe dimengarti sedikit sadja oleh orang-orang di loear Tiongkok. Pada kabanjakan orang asing Khong Tjoe tida lebih dari satoe nama, tapi toch iapoenja peladjaran bagi kita-orang tinggal djadi satoe kabar jang sanget berharga.


Kapentingannja peladjaran Khong Tjoe ada terletak pada itoe boekti bahoea ia bisa bikin ketarik pada pikirannja golongan orang jang tida begitoe perdoeliken pada ilmoe mijstiek, tapi taro perhatian penoeh pada segala peladjaran moraal dan ethiek jang oetamaken oeroesan dalem doenia, dan boekan di sabelah sananja koeboer. Toedjoean dari Kkong Tjoe adalah boeat mengatoer kalakoean manoesia begitoe roepa hingga, djikaloe betoel manoesia bisa sampe di satoe firdaus, itoe firdaus haroes didapetken di dalem ini doenia sekarang djoega, dan boekan di sorga pada hari nanti kapan soedah meninggal. Khong Tjoe tida pertjaja sama sekalih atas kafaedahannja perboeatan jang berdasar atas harepan boeat mendapet gandjaran di sorga. Satoe kalih saorang moeridnja menanja tentang kamatian, dan Khong Tjoe mendjawab : „Sedeng kaoe tida taoe tentang hidoep, bagimanatah kaoe maoe selidiki dari hal mati ?" Demikian poen tjaranja ia mendjawab koetika ditanja soeal roh dari orang jang mati : „Orang-orang aloes haroes dihormat, tapi moesti didjaoeken."


Poko peladjaran dari Khong Tjoe adalah saling me­ngasih dan menerima. „Djangan berboeat pada laen orang apa jang kaoe tida ingin orang berboeat pada-

30