Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/89

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Djelaslah, bahwa pada suatu saat jang tertentu dan terhadap suatu hal jang tertentu, tentu hanja mungkin salah satu sadja dari beborapa tenaga jang dimiliki manusia itu jang akan mengambil inisiatip dan peranan ulama,

Tetapi berdasarkan jang diuraikan diatas, jaitu bahwa manusia itu adalah satu kesatuan, maka adalah sjarat mutlak, tenaga jang bertindak itu tidak boleh bertentangan dengan tenaga-tenaga lain jang dimiliki oleh manusia itu.

Tetapi perajalaan îni baru merupakan suatu perajataan jang negatip. Seljara posilip, maka dikala sesuatu tenaga dan manusia itu mengambil inisiatip dan peranan utama dalam suatu tindakan, maka tenaga lainnja dari manusia itu harus membantu menurut kesanggupan dan keadaan tenaga-tenaga lain itu.

Djika jang demikian ini tidak terdapat, maka pastilah manusia itu akan berada dalam kebimbangan, malahan pertentangan akan terdapat dalam diri manusia įtu, Dan djelaslah pula, bahwa dalam iklim kebimbangan dan pertentangan, kebahagiaan dan kepuasan itu tidak akan tertjapai.


PIKIRAN MENGAMBIL INISIATIP DAN MENDUDUKI PERANAN UTAMA DALAM FALSAFAH

Maka menurut pendapat dan dalam sistem pandangan hidup saja, dalam manusia itu berfalsafah, tenaga pikiran manusia Hulah jang mengambil inisiatip dan mempunjai peranan utama.

Dan dalam hal ini, pada tempat, waktu dan menurut kesanggupannja, tenaga- tenaga lainnja, jang dimiliki oleh manusia itu harus membantu pikiran itu dalam perdjalanan dan pekerdjaannja. Hanja dengan demikianlah akan terdapat sebesar-besar kemungkinan kebahagiaan bagi diri manusia sebagai satu kesaluan dan dengan itu pulalah akan terdjamin sebesar-besar harmoni dalam diri manusia itu.

Sebab menurut pendapat saja, diri manusia jang terdapat didalamaja berbagai matjam tenaga jang berlain-lainan dan djuga sifatnja jang berlain-lainan, seperti sifat buruk, baik dan sebagainja, maka diri manusia sebagai satu kesatuan adalah satu keseimbangan pertentangan.

Maka berhubung dengan itu, untuk tidak menghilangkan dan mengaburkan sifat dari diri manusia itu, haruslah diusahakan harmoni jang sebesar-besarnja dalam diri manusia itu dan sebuah djalan ialah mengusahakan agar terdjadi bantu-membantu antara bermatjam-matjam tenaga dan sifat jang dimiliki oleh manusia itu, setidak-tidaknja dihindarkan terdapatnja pertentangan antara sifat-sifat dan tenaga-tenaga jang terdapat dalam diri manusia itu, jang masing-masing mempunjai lapangan dan kesanggupan sendiri-sendiri. Sebetulnja dengan ketentuan dan kenjataan, masing-masing tenaga itu mempunjai kesanggupan dan lapangan sendiri-sendiri itu, dengan sendirinja membuktikan, bahwa masing-masing tenaga itu sendiri-sendiri tidak akan mungkin sanggup mentjapai kepuasan sepenuhnja.

Kepuasan jang sopenuhnja hanja mungkin dijapai dengan kerdja sama jang harmonis dari dan antara soluruh tenaga jang dimiliki oleh manusia itu.


KENALILAH DIRI SENDIRI.

Menurut falsafah Junani sebagaimana tertjantum diatas Gapura Kuil Delphi, maka jang setinggi-tinggi Ilmu jang dapat ditjapai manusia itu adalah Kenalilah diri sendiri."

Saja tidak dapat membenarkan sepenuhnja perjataan ini. Buat saja, sebagai seseorang jang memeluk agama dan djalan pikiran saja dalam berfalsafah adalah sedjalan

79