Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/85

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

PROF. MR MOH. NASROEN:

PENGGOLONGAN FALSAFAH DAN MENDUDUKKAN

SOAL FALSAFAH

MENGENAI falsafah itu terdapat bermatjam-matjam pendapat dan definisi, jaitu berdasarkan pendirian dari masing2 ahli falsafah.

Dan tidak dapat disangkal, bahwa pendapat dan pendirian itu adalah berlain-lainan antara seseorang dengan orang lainnja. Oleh sebab itu tidak dapat saja mungkiri, bahwa sajapun mempunjai pendapat dan pendirian sendiri pula tentang falsalah itu.

Menurut pendapat saja, maka lebih baik dipakai perkataan pandangan hidup dari terminologi falsafah, sebab pada perkataan falsafah sudah amat melekat peranan faktor ratio, pikiran, sedangkan menurut pendapat saja tentang falsafah itu bukanlah demikian kenjataannja dan semestinja.

Pendapat saja tentang falsafah itu dengan sendirinja akan ternjata nanti dalam urain saja telah landjut mengenai hal ini.

Tetapi untuk mudahnja saja terus memakai terminologi falsafah, tetapi tentulah dengan pengertian pandangan hidup.


FALSAFAH TIMUR DAN BARAT.

Pada umumnja ada pendapat jang mengadakan 2 golongan dalam falsafah, jaitu falsafah Barat dan falsafah Timur.

Golongan falsafah Barat, jaitu falsafah jang berdasarkan atas logos, ratio, pikiran dan golongan falsafah ini dimulai dengan Plato. Dalam golongan falsafah ini amatlah dipisahkan soal agama dan perasaan dari ratio itu.

Lain halnja terhadap apa jang disebut golongan Timur, Dalam golongan ini ratio dan perasaan dan kejakinan, tidaklah dipisahkan setjara mutlak dari tudjuan dalam berfalsafah. Malahan dalam golongan ini pikiran, perasaan dan kejakinan itu terdjalin mendjadi satu.


TIDAK SESUAI DENGAN PENGGOLONGAN BARAT DAN TIMUR

Dan oleh sebab Itulah di Timur tidak ada terdapat pertentangan antara agama dan falsafah, seperti di Barat. Saja tidak dapat membenarkan pembahagian falsafah dalam 2 golongan itu, jaitu falsafah Barat dan falsafah Timur.

Sebabnja diantaranja ialah, oleh karena tidak dapat ditentukan dengan djelas dan pasti setjara prinsipiil batas antara Timur dan Barat.

Sedangkan bagi Barat sendiripun mempunjai suatu masa dalam sedjarahnja, jaitu didalam abad pertengahan, dimana falsafah dan agama itu adalah djuga berdjalin mendjadi satu.

Selandjutnja pada dasarnja manusia HK adalah sama, dimanapun dan dalam manapun dia berada.

Perbedaan jang terdapat berkenaan dengan manusia itu bukanlah suatu perbedaan jang prinsipiil.

Perbedaan itu disebabkan oleh barat keadaan dalam mana manusia itu berada. Tetapi bagaimanapun djuga keadaan dalam manusia itu berasa, dia tetap manusia dan sebagai manusia dia akan tetap memiliki sifat buruk dan sifat baik dalam dirinja.