Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/74

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

anggauta²nja bagaimana tjaranja menentukan tjara hidup sebagai jang diharapkan oleh norma² masjarakat golongannja itu.

KEBUDAJAAN NASIONAL.

Njata bahwa kebudajaan kita ini beraneka warna, Tjorak jang bermatjam-matjam ini memang kita akui dalam lambang kita ,,Bhineka”. Dasar jang tunggal, dasar jang sama mempengaruhi kebudajaan² jang banjak itu ialah antara lain:

  1. Sedjarah pemeriatahar jang dialami sedjak zaman radja², zaman pendjadjahan dan zaman kemerdekaan sekarang.
  2. Datangnja pengaruh² Hindu, Islam dan bangsa barat, pendudukan Djepang.
  3. Pemakaian suatu bahasa kebangsaan.
  4. Pendidikan barat.

Perkataan nasional selain daripada berarti kebangsaan, djuga biasa diartikan meluas kepada seluruh negara atau kebangsaan, djadi dalam soal ini dimaksudkan sebagai sesuatu tjiri kebudajaan jang meluas meliputi seluruh kebangsaan Indonesia dan tjiri itu diterima sebagai tjiri kebudajaan umum. Sebagai tjontoh umpamanja: Bahasa Indonesia, pendidikan barat, pengaruh agama² besar dsb. Djadi dalam uraian ini kebudajaan nasional kurang Jebih berarti: kebudajaan kita jang asli Indonesia dari suku atau daerah manapun djuga jang berbeda satu sama lain atau kebudajaan jang kita akui sebagai umum bagi bangsa Indonesia seluruhnja. Supaja mudah kita menamakan kategori jang satu itu: kebudajaan Indonesia asli dan jang kedua kebudajaan Indonesia umum,

Kebudajaan Indonesia asli timbul dari dalam golongan itu sendiri dan merupakan adat-kebiasaan jang mengatur hidup golongan itu seluruhnja, seperti adat Mirangkabau, Batak, Sunda dan sebagainja. Kebudajaan asll ini sangat sedikit sekali dipengaruhi oleh kebudajaan asing dan kebudajaan Indonesia umum diterima setjara luaran sadja. Perhubungan dan tjara pengaruh-mempengaruhi antara kedua kebudajaan Ini dapat disamakan dengan bahasa daerah jang mempengaruhi Bahasa Indonesia, Bahasa daerah jang merupakan bahasa kebudajaan asli mendatangkan pertalian jang lebih erat antara pemakai²nja (primair) karena bahasa itu mendalangkan hubungan djiwa jang lebih mendalam akibat pengalaman sedjarah dan nasib jang satu bagi golongan sedaerah itu, Bahasa Indonesia sebagai kebudajaan umum sebaliknja hanja mendatangkan per- talian business-like (secundair) diantara golongan² itu jang semuanja merupakan bangsa Indonesia, tetapi jang perhubungannja tidak begitu rapat seperti kita lihat diantara anggauta² suatu golongan ketjil, Tentu sadja tak usah dikatakan disini bahwa Bahasa “Indonesia dapat bersifat primair dengan ikatan jang lebih erat bilamana bangsa Indonesia menghadapi bangsa lain. Perasaan Indonesia dan bukan perasaan kedaerahan, mendjadi lebih kuat bilamana orang berada dalam keadaan terantjam sebagai wakil bangsa itu. Sekalipun demikian kedua bahasa itu dapat kaja-memperkajai dan dapat membawa kemadjuan jang lebih sempurna lagi bagi manusia Indonesia, oleh karena jang satu membawa kebudajaan asli jang menanam ketenteraman djiwa dan jang lain mambawa kebudajaoan umum, dimana tertjantum kemadjuan² ilmu kemadjuan, tehnik dan sebagainja, jang umumnja dihasilkan oleh pendidikan sekolahan dan oleh pergaulan internasional,

KEBUDAJAAN DAN PENGARUH² DARI LUAR

Puda zaman sekarang ini hampir tak ada kebudajaan jang tidak dipengaruhi oleh kebudajaan lain. Perhubungan lalu lintas, radio, buku, gambar hidup dan sebagainja membuka pelosok² diseluruh dunia untuk pengaruh dari luar, sehingga sedikitnja dalam kemadjuan tehnik hampir tiap daerah diseluruh dunia ini terpengaruh oleh kare-