Halaman:Indonesia Madjalah Kebudajaan Edisi Djanuari-Pebruari-Maret.pdf/203

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

jang dimaksudkannja bukan kelampauan, melainkan kekinian djuga, Menurut Russel selandjutnja Bergson melupakan kelampauan jang real, jang disebabkan oleh karena Bergson mengalami kesalahan elementair tentang waktu, sehingga mengatjaukan sadja memori dengan kedjadian 12). Kritik Russel itu sepintas-lalu tampakaja tudjam sekali, tetapi setelah kita periksa dengan telili ternjata, bahwa ia tampaknja mempergunakan bahasa jang berbeda dengan Bergson, karena melupakan suatu hal jang penting jaitu, bahwa pun pada pengertian memori dan kelampauan pada Bergson kita harus tidak melupakan, bahwa Bergson mempergunakan pengertian perkembangan itu dalam pengertian Herakleitos (544483), jaitu apabila menantjapkan kaki disebatang sungai maka tiada butir air jang akan menjentuh kaki itu dua kali. Dengan ini tak berarti, bahwa kami menerima begitu sadja psikologi Bergson jang berdasar pada epistemologinja ilu dalam mempersoalkan masalah sedjarah, terutama tatkala Bergson mengatakan, bahwa untuk mengadakan seleksi terhadap idea² dari momen² kelampauan itu badan tidak mengambil peranan sama sekali. Nanti kami akan mentjoba membuktikan betapa pengabaian kepada badan ini akan mempertumbukkan Bergson pada suatu kontradiksi jang harus dialaminja.

LATARBELAKANG FALSAFAH BERGSON

 Demikianlah setjara singkatnja titikpusat dari falsafah Bergson, dimana senantiasa kita melihat permusuhannja dengan akal dan materi. Setiap falsafah senantiasa mewakili djamannja, karena sang filsuf senantiasa digoda oleh masalah² djamannja. Tetapi berbeda dengan seorang anggauta masjarakat tertutup dalam mana berlaku moral tekanan, seorang filsuf tidak mendapaikan dasarnja didalam masjarakat itu. Untuk memindjam istilah Bergson sendiri, seorang filsuf sebagaimana halnja seorang pahlawan tidak memiliki moral tekanan, melainkan moral komplet dan sempurna.

 Dan didalam moral jang komplet dan jang sempurna terdapatlah disitu panggilan (appel) 14). Perbedaan moral jang pertama jaitu ,morale de la pression" dengan moral jang terachir jaitu ,,morale de l'aspiration” kiranja djelaslah sudah. Umpamanja seseorang jang melakukan pentjurian dikala kesempatan terbuka, sedangkan polisi tidak ada, seseorang jang demikian memiliki ,,morale de la pression”. Tetapi seseorang jang toh tidak melakuken pentjurian dikala kesempatan terbuka meskipun polisi tidak ada seseorang jang demikian memiliki morale de l'aspiration. Seseorang jang berbuat baik

kepada orang-lain dengan perhitungan, bahwa perbuatan-baiknja itu akan segera dibalas dengan perbuatan-baik atau perkuatan jang lebih baik lagi, seseorang jang demikian itu memiliki ,,morale de la pression”. Tetapi seseorang jang berbuat baik kepada orang-lain tanpa mengharapkan balas sedikitpun, malahan mengetahui sekalipun bahwa ia akan dibalas dengan perbuatan djahat oleh orang-lain itu, seseorang jang demikian memiliki ,,morale de l'aspiration”. Seseorang jang padamulanja tertindas setelah ia berhasil memegang tampuk pimpinan kekuasaan lalu mempersalah-gunakan kekuasaannja itu dengan se-wenang², seseorang jang demikian memiliki ,,morale de la pression”, Tetapi seseorang jang padamulanja tertindas, setelah ia berhasii memegang tampuk pimpinan kekuasaan lalu mempergunakan kekuasaannja itu dengan baik untuk hukum dan kemanusiaan, seseorang jang demikian memiliki ,,morale de l'aspiration". Dalam katagori jang terachir inilah termasuk seorang filsuf sematjam Bergson itu sebagai ,,Vorbilder" dalam sedjarah, Dan dalam penggilannjo sebagai filsuf Bergaon


12) Geschiedenis der westerse filosofia, p. 724.

14) Los doux sources de Ja morale et de la religion, Paris, 1948, p. 30.

183