Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/78

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

rangkap Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Wakil Ketua III dan sekurang-kurangnya 7 orang lainnya sebagai anggota, yang atas usul Ketua ditunjuk oleh DPR.

(2) Anggota-anggota Panitia Permusyawaratan sedapat-dapatnya mewakili pelbagai aliran, yang terdapat dalam DPR.

(3) Sesudah diberitahukan lebih dahulu Kepada Ketua, tiap-tiap Anggota Panitia Permusyawaratan berhak menunjuk seorang Anggota DPR lain untuk mewakilinya dalam rapat-rapat Panitia Permusyawaratan.

Pasal 26.

(1) Panitia Permusyawaratan bermusyawarah dengan Pemerintah apabila hal itu dianggapnya perlu atau apabila dianggap perlu oleh DPR atau diminta oleh Pemerintah.

(2) Panitia Permusyawaratan memberikan pertimbangan kepada Ketua DPR apabila hal itu dianggap perlu atau apabila Ketua DPR meminta pertimbangan itu.

Menurut IP. 1953 No. 205 hal. 1198 pasal 26 ayat 3 diubah, serta pula ayat 4 yang baru ditambah, dua-dua sebagai di bawah ini.

(3) Panitia Permusyawaratan menetapkan acara pekerjaan DPR, di mana perlu setelah mendengar Ketua-ketua Seksi, untuk suatu masa Sidang atau sebagian dari masa-sidang, dengan tidak mengurangi hak DPR untuk mengubahnya, dan dengan ketentuan, bahwa Panitia Permusyawaratan tidak menetapkan sifat rapat pleno (tertutup atau terbuka).

(4) Apabila ada usul untuk mengubah sifat rapat (dari terbuka menjadi tertutup), maka usul itu dapat juga dibicarakan dalam rapat pleno yang membicarakan usul-usul perubahan mengenai acara pekerjaan DPR.

§ 12. Panitia Rumah Tangga.

Pasal 27.

Dewan Perwakilan Rakyat membentuk diantara Anggota-anggotanya suatu Panitia Rumah Tangga yang terdiri dari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat sebagai Anggota merangkap Ketua, Wakil Ketua I, Wakil Ketua II, Wakil Ketua III dan sekurang-kurangnya 5 orang lainnya sebagai Anggota, yang atas usul Ketua ditunjuk oleh Dewan Perwakilan Rakyat.

76