Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/581

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

BAB XIII

PEMBENTUKAN UNDANG-UNDANG

Ketentuan Umum

Pasal 122

(1) DPR bersama-sama dengan Presiden membentuk Undang-Undang.

(2) Rancangan Undang-Undang dapatberasal dari Pemerintah atau berupa Usul Inisiatif dari DPR.

Pasal 123

Apabila ada dua Rancangan Undang-Undang yang diajukan mengenai hal yang sama, maka yang dibicarakan adalah Rancangan UndangUndang yang diterima lebih dulu, dan Rancangan Undang-Undang yang diterima kemudian dipergunakan sebagai pelengkap.

Pasal 124.

Rancangan Undang-Undang yang sudah disetujui DPR, disampaikan oleh Pimpinan DPR kepada Presiden untuk disahkan menjadi Undang-Undang.

Tingkat Pembicaraan

Pasal 125.

Pembahasan Rancangan Undang-Undang dilakukan melalui empat tingkat pembicaraan, kecuali apabila Badan Musyawarah menentukan pembahasan dengan prosedur singkat.

(2) Empat tingkat pembicaraan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah:

a. tingkat I dalam Rapat paripurna;

b. tingkat II dalam Rapat Paripurna;

c. tingkat III Rapat dalam Komisi;

d. tingkat IV dalam Rapat Paripurna.

(3} Sebelum dilakukan pembicaraan tingkat II, III dan IV diadakan Rapat Fraksi.

(4) Apabila dipandang perlu Badan Musyawarah dapat menentukan bahwa pembicaraan tingkat III dilakukan dalam Rapat Gabungan Komisi atau dalam Panitia Khusus.

589