Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/389

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

b. Terhadap pemandangan umum, para anggota atas Rancangan Undang-undang Usul Inisiatif dan usul-usul lainnya, wakil para Pengusul diberi kesempatan untuk menanggapinya, dan sesudah itu Pemerintah memberikan tanggapannya pula.

Pasal 93.

(1) Pembicaraan tingkat III ialah:

Pembahasan dalam Komisi/Gabungan Komisi/Panitia Khusus.

(2) Pembahasan tersebut dalam ayat (1) pasal ini dilakukan :

a. Bersama-sama dengan Pemerintah, apabila Rancangan Undang-undang diajukan oleh Pemerintah;

b. Bersama-sama dengan para Pengusul dan Pemerintah, apabila membahas Rancangan Undang-undang Usul Inisiatif dan usul-usul yang lain;

c. Di kalangan sendiri apabila dipandang perlu, tanpa mengurangi ketentuan tersebut dalam huruf a dan b ayat ini,

(3) jika pembahasan tersebut dalam ayat (1) dilakukan dalam rapat Gabungan Komisi, Badan Musyawarah. menentukan Pimpinan Komisi mana yang hams memimpin.

Pasal 94.

Pembicaraan tingkat IV ialah: Pengambilan keputusan dalam rapat Pleno terbuka dengan didahului pend.apat terakhir dari Fraksi-fraksi yang dapat pula memuat catatan-catatan tentang pendiriannya (minderheidsnota], dan jika Pemerintah memandang perlu dapat memberikan sambutan.

Rancangan Undang-undang.

Pasal 95.

(1) Rancangan Undang-undang yang diajukan oleh Pemerintah kepada Dewan Perwakilan Rakyat berdasarkan pasal 5 ayat (1) jo, pasal 20 ayat (1) Undang-undang Dasar 1945 disampaikan dengan Amanat Presiden kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat.

(2) Amanat Presiden yang dimaksud pada ayat (1) pasal ini menyebut juga Menteri/Menteri-menteri yang akan mewakili Pemerintah di dalam melakukan pembicaraan dengan Dewan Perwakilan Rakyat.

Pasal 96.

Di dalam rapat Pleno berikutnya setelah Rancangan Und.ang-undang tersebut diterima oleh Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat, Pimpinan

397