BAB IV.
TENTANG GOLONGAN-GOLONGAN
KELOMPOK-KELOMPOK.
Guna keperluan pembulatan kata mufakat yang mencerminkan azas kegotong-royongan dalam rangka musyawarah untuk mufakat seperti tercantum dalam BAB II Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong mempunyai Golongan-golongan Musyawarah yang terdiri dari:
a. Golongan Nasionalis,
b. Golongan Islam,
c. Golongan Kristen/Katolik,
d. Golongan Karya.
Pasal 11.
(1) Golongan-golongan tersebut dalam pasal 10 terdiri dari Kelompok-kelompok.
(2) Kelompok-kelompok yang dimaksud dalam ayat (1) tersebut di atas adalah Partai-partai Politik dan sub-sub Golongan Karya yang telah ada.
(3) Tiap-tiap anggota Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong harus menjadi anggota Kelompok.
Pasal 12.
(1) Pimpinan Golongan memberitahukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong mengenai susunan Pimpinan Golongan, Kelompok serta anggota-anggotanya dan mcmberitahukan tiap-tiap perubahan yang terjadi dalam Golongan dan Kelompok.
(2) Pemilihan Pimpinan Golongan/Kelompok di atur oleh Golongan/Kelompok masing-masing.
Pasal 13.
Kelompok-kelompok berkewajiban: a. melakukan pembicaraan atas rancangan Undang-undang, Usul Inisiatif Rancangan Undang-undang, Nota Keuangan, Anggaran Belanja dan lain-lain pokok pembicaraan. b. memberikan pertimbangan kepada Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong dan Pimpinan Golongan mengenai semua hal yang dianggapnya perlu atau yang dianggap perlu oleh Pimpinan
266