Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/219

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

volusi dan yang merupakan kesatuan Pimpinan.

(2) Ketua dan Wakil Ketua DPR-GR. adalah Anggota DPR-GR.

Pasal 4.

(1) Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPR-GR. bertugas penuh di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong, dengan ketentuan bahwa pada permulaan tahun-sidang diumumkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong, bagaimana tugas pembagian kerja Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPR-GR.

(2) Apabila Ketua DPR-GR, berhalangan, maka kewajibannya dilakukan oleh Wakil Ketua yang ditunjuk oleh Ketua DPR-GR. Apabila Ketua dan para Wakil Ketua DPR-G R. berhalangan, maka untuk memimpin rapat mereka diwakili oleh anggota DPR-GR. yang tertua umurnya.

(3) Ketentuan-ketentuan pada ayat (2) berlaku juga apabila Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPR-GR meletakkan jabatannya atau meninggal dunia.

(4) Apabila jabatan Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPR-GR menjadi lowong, maka Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong secepat-cepatnya memberitahukan hal ini kepada Presiden/Mandataris MPRS/Pemimpin Besar Revolusi untuk segera diadakan pengisiannya, sesuai dengan ketentuan dalam pasal 3.

Pasal 5.

Ketua, Wakil-wakil Ketua dan Anggota-anggota DPR-GR tidak dapat dituntut di muka pengadilan karena yang dikatakannya dalam rapat atau yang dikemukakannya dengan surat kepada Dewan itu, kecuali jika mereka dengan itu mengumumkan apa yang dikatakan atau yang dikemukakan dalam rapat tertutup dengan syarat supaya dirahasiakan.

Pasal 6.

Kewajiban Pimpinan (Ketua dan para Wakil Ketua DPR-GR) yang terutama ialah:

a. Merancang tugas dan pembagian kerja Ketua dan Wakil-wakil Ketua DPR-GR. seperti tersebut dalam pasal 4 ayat (1).

b. Mengatur pekerjaan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong, termasuk menetapkan acara pekerjaan DPR-GR. untuk suatu sidang atau sebagian dari suatu sidang dan pelaksanaan acara.

c. Memimpin rapat Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong dengan

220