Halaman:Himpunan Peraturan Tata Tertib Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (1984).pdf/202

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

Pasal 70.

(1) Persidangan luar biasa dapat diadakan, jika dikehendaki oleh:

a. Pemerintah;

b. Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat;

c. Sekurang-kurangnya dua puluh lima orang anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

{2) Setiap kali diadakan persidangan luar biasa, Ketua memberitahukannya kepada Pemerintah untuk dipertimbangkan.

(3) Dalam hal-hal yang dimaksud pada ayat (1) dan (2), maka Ketua setelah mendapat persetujuan Presiden segera mengundang anggota-anggota Dewan Perwakilan Rakyat untuk menghadiri persidangan luar biasa itu.

§ 2. Ketentuan umum tentang rapat-rapat.

Pasal 71.

(1) Ketua Dewan Perwakilan Rakyat membuka dan menutup rapat-rapat pleno.

(2) Waktu-waktu rapat-rapat pleno Dewan Perwakilan Rakyat ialah:

a. pagi : mulai jam 09.00 sampai 14.00 pada hari kerja biasa dan mulai jam 08.30 sampai jam 11.30 pada hari Jum'at. ·

b. malam mulai jam 19.30 sampai 23.30.

(3) Jika perlu, Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat dapat menentukan waktu-waktu lain.

Pasal 72.

(1) Sebelum menghadiri rapat, setiap anggota menanda-tangani daftar hadir.

(2) Apabila daftar hadir telah ditanda-tangani oleh lebih dari seperdua jumlah anggota sidang, maka Ketua membuka rapat.

(3) Anggota Dewan Perwakilan Rakyat yang telah menanda-tangani daftar hadir apabila akan meninggalkan gedung harus memberitahukan kepada Ketua.

Pasal 73.

(1) Jika pada waktu yang telah ditetapkan untuk pembukaan rapat jumlah anggota yang diperlukan belum juga tercapai, maka Ketua membuka pertemuan, Ia dapat juga menyuruh mengumumkan surat-surat masuk.

203