Halaman:Hikajat Prang di Edi.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

16

loeka, ampat fuselier Blanda, bernama Rovenne, Deriemont, Wagelaar dan Nieman, dengan satoe fuselier Djawa, bernama Kromopawiro.

Tetapi moesoeh soedah hilang banjak orang; di mana lobang-lobang sadja ada 20 orang mati, toeroet kabar orang, ada lagi 46 dari pada bangsa Atjeh jang mati di sana sini dan ada banjak sekali jang dapat loeka.


Sebab soedah dapat ketrangan jang tentoe, dari pada perdjalanan patroeli jang terseboet di atas ini, bahoewa di negri Edi soedah berkoempoel terlaloe banjak moesoeh, dengan niatan aken mengepoeng benteng Koempeni di sana, maka toean kapitein Intvelt, jang djadi kommandan dari benteng itoe lantas minta pertocloengan dari pada kapal prang, bernama Makasser, jang ada berlaboe di Edi, maka di kirimlah satoe ofsir dengan doewa poeloeh lima orang soldadoe laoet. Dan lagi, soedah di kirim kabar kepada toean Djendral van Teijn, jang memegang prentah di Kota radja, maka tocan Djendral itoe lekas kirim banjak soldadoe, jang mana soedah sampei di negri Edi pada hari 4 Mei tahon 1889, maka jang datang itoe:

BATALJON TIGA

Ofsirnja:

  1. Obos de Bank Langenhorst, jang djadi kommandan;