Halaman:Hikajat Prang di Edi.pdf/15

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

9

belom hilang hati, melainken soeka melawan djoega.

Dalam hal kasoesahan itoe maka soldadoe kita tiada lain melainken berharap pada Ofsir-Ofsirnja, apa lagi pada Kommandantnja, toean Luitenant de Leur, moestahil toean Kommandant tiada bisa tjahri akal aken melepasken orangnja dari pada tangan orang Atjeh?

Adapon di dalam prang patroeli ini soenggoeh soedah meudjadi terang kepada orang besar bahoewa toean Luitenant satoe, bernama de Leur, dan toean Luitenant doewa, bernama Cornelius, itoepon boleh di kataken Ofsir jang perkasa dan loeroes hatinja, kerana baik hatinja dan sajang pada soldadoe jang di bawah preutahnja.

Sabermoela toean Luitenant Cornelius pasang pada moesoeh dengan pestolnja, jang pake laras anam, sasoedah habis patronnja lantas ija ambil suapan dari pada saörang soldadoe jang loeka, dan dengan suapan itoe ija soedah mematiken moesoeh bebrapa-brapa orang.

——————

Maka moendoerlah patroli kita tetapi berhadap hadapan pada moesoeh, orang jang loeka di tarok di blakang; sembari moendoer tiada brentibrenti patroeli itoe berpasang djoega pada moesoeh, maka banjak jang kena piloeroe, tetapi, sebab kassian sama orang kita jang loeka dan