Halaman:Hikajat Prang di Edi.pdf/14

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

8

Lama kalamaän patroeli kita tiada sanggoep tahan lagi, sebab obat bedil dan piloeroenja soeda hampir habis (banjakan dari pada soldadoe kita tjoema ada lima atau anam patroon) tambahan poela ada lima orang dari pada patroeli kita jang soedah dapat loeka dan satoc soldadoe Blanda, bernama de Bok, soedah mati. Bagimana boleh tahan?

——————

Tetkala di lihat bahoewa moesoeh soedah terlaloe banjak, dan orang patroeli kita terlaloe sedikit, maka di timbang oleh toean Luitenant de Leur, lebih baik moendoer doeloe, sopaja patroeli kita, jang sebagitoe sedikit orangnja, djanganlah di binasaken oleh tangan moesoeh, jang terlaloe banjak itoe.

Semantara itoe, semingkin lama semingkin bertambah orang Atjeh, datangnja dari kanan kiri, maka soedah tentoelah patroeli kita tiada sanggoep melawan lagi, melainken misti mentjahri slamat di dalam benteng djoega.

Bangsa Atjeh soedah girang di dalam hatinja, kiranja Koempeni soedah kalah, maka madjoelah hoeloebalang dan orang braninja, dengan bersoerak soerak, mengadjak-adjak orangnja aken menghantam orang patroeli kita sama klewang, tetapi bangsa Atjeh jang banjak itoe belom brani madjoe sebab di lihatnja soldadoe kita