— 73 —
dan dapat soeka aken bekerdja sama-sama boewat terbitken kasenangan orang banjak dan kapoedjian aken radjanja".
Komoedian KHONGTJOE mengataken pada baginda tiga perkara, jang haroes sekali dengan sabrapa boleh dimasoekken oleh baginda ka dalam ingatan segala orang, dengan lantaran diadakennja firman jang wadjibken orang mendjoendjoeng itoe. Tiga perkara itoe: lelaki dan prampoewan, di loewar nikah, misti terpisah betoel satoe dari lain; laki dan istri misti berhoeboeng dengan toeloes satoe sama lain; sekalian orang di dalam segala deradjat misti mengormati satoe sama lain, dengan menoeroet peratoeran jang patoet.
Lebih djaoeh, KHONGTJOE membri ingat pada baginda, bahoewa di dalam bitjara, lebih lagi di dalam hal berlakoe, haroeslah baginda beräti-ati; di dalam kaädaän apa poen, djangan baginda berkata atawa berboewat satoe apa jang boleh datangken rasa menjesal, atawa jang ija tiada nanti berani kataken atawa perboewat di hadepannja nene-mojang, kaloe marika ini ada hadlir. Djikaloe berboe wat satoe apa, baginda haroes ingat sanantiasa, seperti segala mata ada memandang kapadanja, djoega haroes berïngat, bahoewa tida ada saorang di antara rahajatnja, jang tiada sangka ada mempoenjai hak aken timbang-timbang dan hoekoemi kalakoeannja. Maka haroeslah tiada kalihatan apa-apa padanja, jang tiada patoet, tiada senonoh atawa tiada bergoena. Ija wadjib mengoeroes, soepaja rahajat dapat peladjaran, dan djika memilih orang, haroeslah ija melihat baik-baik, siapa jang dipilih olehnja. Hal memilih itoe haroes tida ditetapken, pada sabelon memeriksa dengan titi, apa-kata pada waktoe memilih satoe panah atawa satoe koeda, orang poen tiada loepa aken melihat baik-baik; terlebih poela pada waktoe membriken djabatan, haroeslah ija melihat dengan titi sekali, soepaja djangan kena pilih orang jang sarsar, orang jang tiada ber-
