Halaman:Hidoep.pdf/38

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

30

TJERITA ROMAN

Tiong-gie laloe ambil topinja dan berlaloe kloear dengen tindakan lesoe.

Gwat-iem awasin padanja dengen aer mata me­leleh: „Oh, Allah, bikinlah ia tersedar"

Sadjek itoe Tiong-gie tida pernah dateng lagi dan ia menolak djika perdjodoannja aken dilangsoengken dengen pernikahan.

Kedoea fihak orang-toea pada kekroepoekan memboedjoek pergi dateng, tapi Tiong-gie tetep pada pendiriannja, jaitoe; aken toenggoe sampo Gwat-iem terlepas dari iapoenja fanatiek kepa­da agama Kristen. Sementara Gwat-iem sendiri poen aken menoenggoe sampe Tiong-gie mendapet koernia Toehan, sedar kepada kebesarannja Jezus Kristus.

„Seorang Kristen jang memoedja Jezus Kris­tus, ketoeloesannja haroes sebagi kita memiara djiwa kita, langgeng dan tida berobah. — Rev. 2:10," katanja Gwat-iem. „Di doenia tida ada laen hal jang paling moelia ketjoeali toeloes. Se­kali kita memoedja Jezus Kristus, hidoep dengen berkaloeng salib dan mati tertanda salib Dalem Joh. 17:3 ada diseboet; 'Hidoep jang lang­geng adalah djika ia melingken taoe kepada Toe­han jang sedjati, dimana Jezus Kristus mendjadi rasoelnja'. Tida, mama, tida aken ada laen hal jang aken bisa merobah akoe poenja toedjoeaa hidoep. Hidoep mempoenjaken banjak djalanaix,