Halaman:Hidoep.pdf/17

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

’HIDOEP’

9

ros. Bagimanakah manoesia tida tambah lama semangkin pendek oemoernja, roesak toeboehnja dan lingloeng pikirannja?

Kembang-kembang pada mekar kerna ia perloe trima tetesan sang emboen, boeat bikin seger toeboehnja dan boeat bikin dirinja tambah tjantik, dan dengen sebiarken keharoemannja marika inginken agar itoe koepoe-koepoe atawa koembang-koembang soeka lantas mendatengin boeat isep madoenja, dengen mana si kembang itoe nanti bisa lantas berpentil dan kemoedian berboeah.

Demikianlah keada'an djika sang fadjar menjingsing.

Itoe waktoe — alam permei dan hawa sedjoek — ada terdenger soeara tangisan satoe anak orok, satoe baji jang baroesan sadja mendjelma di ini doenia jang loeas terkloear dari satoe roeangan kamar dari itoe villa jang sederhana.

Kenapa orok itoe menangis? Adakah ia ber­trima kasih kepada iboe bapanja kerna telah didjelmaken di doenia boeat tjitjipin kenikmatannja hidoep? Atawa ia memprotest, apakah do­sanja maka ia dilahirken di atas boemi boeat melakoeken hoekoeman jang dinamaken ’hidoep’?

Kita tida aken dapet djawaban, kerna ia tida bisa kata laen selaennja menangis.