Lompat ke isi

Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/75

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

sadja, jaitu h, jang tidak bersuara, seperti dalam kata panno (= pênuh dalam bahasa Indonésia purba).

II. Dalam bahasa Howa bunji s, h dan bunji-lebir (liquida) pada achir kata tidak bersuara, misalnja dalam kata manifi (= nipis dalam bahasa Indonésia purba) dan dalam kata fenu (= pênuh dalam bahasa Indonésia purba).

III. Dalam bahasa Bima, Nias dan bahasa² lain semua konsonan pada achir kata hilang.

206. Penambahan vokal-penjangga pada konsonan (pada achir kata). Dalam beberapa bahasa Indonésia terdapat dua kemungkinan tentang hal itu :

I. Dalam bahasa Talaud dan Howa ditambahkan vokal a, dalam bahasa Ampana vokal i, dalam bahasa Kaidipan vokal o dan kadang² vokal u, dsb. Kata inum (minum) dalam bahasa Indonésia purba mendjadi imuna dalam bahasa Talaud, inuna dalam bahasa Howa, inumu dalam bahasa Kaidipan; kata putih dalam bahasa Indonésia purba mendjadi pùtiho dalam bahasa Kaidipan.

II. Vokal-penjangga menurut vokal jang mendahului konsonan pada achir kata, misalnja dalam kata tùkulu (menumbuk) dalam bahasa Mentawai disamping kata tukul dalam bahasa Karo, ràpiri (dinding), bòbolo (bunga Lilicee), dsb.

III. Dalam beberapa bahasa Indonésia kepada vokal-penjangga ditambahkan hamza, misalnja dalam kata nipisiq (= nipis dalam bahasa Indonésia purba) dalam bahasa Makasar, làppassaq (= lêpas dalam bahasa Indonésia purba), àtoroq (= atur dalam bahasa Indo- nésia purba).

IV. Konsonan jang masih terdapat karena tambahan vokal- penjangga, dengan melalui prosés bunji jang lebih landjut hilang djuga tetapi vokal-penjangga tetap ada, seperti dalam kata tùwao (= turwak dalam bahasa Indonésia purba) dan àteo (= atèp dalam bahasa Indonésia purba) di Ambon.

207. Dalam beberapa bahasa Indonésia hanja terdapat satu kemungkinan diantara kemungkinan² jang dimaksudkan dibawah nomor 204; dalam bahasa Indonésia lain terdapat dua atau tiga kemungkinan.

I. Dalam bahasa Nias hanja terdapat kemungkinan tentang berubahnja konsonan pada acliir kata : semua konsonan pada achir kata hilang dalam bahasa Nias.

74