Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/72

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

jang menjatakan sangkalan. Kata itu atjapkali disingkatkan mendjadi ca dan bunji c tetap ada, meskipun tidak mengikuti bunji i. Dalam téks Schwarz (hal. 67) misalnja terdapat kalimat kuanao: ca maindo. (Katanja djanganlah ia ditangkap).

II. Menurut hukum tentang bunji letus bersuara (média) jang telah diterangkan dibawah nomor 155 bunji letus bersuara pada permulaan kata dalam bahasa Tontémboa mendjadi bunji kwantitét (Dauer-laut). Dalam nama orang jang disingkatkan bunji letus bersuara tetap ada, misalnja dalam kata Biraq (singkatan kata Imbiraŋ.)

Bunji-sisipan.

193. Di-tengah² kata dasar dalam bahasa² Indonésia antara dua vokal kadang2 terdapat satu atau dua konsonan tetapi djarang sekali tiga konsonan ber-turut².

194. Tentang hal tak adanja konsonan atau hal hanja adanja satu konsonan sadja di-tengah² kata dasar atau tak perlu diterangkan lebih landjut.

195. Dalam hal terdapatnja dua konsonan antara dua vokal, dapat ditundjukkan dua type dalam bahasa Indonésia purba, jaitu type-lintah dan type-taptap.

I. Type-Lintah. Hampir dalam semua bahasa Indonésia bisa terdapat bunji sengau + bunji letus homorgan (ékslosiva homorgan) di-tengah² kata. Kata lintah jang mengandung n + t ber-turut² terdapat dalam hampir semua bahasa Indonésia.

II. Type-taptap terdjadi dengan djalan menduakalikan akar kata, misalnja dalam kata taptap (memukul) dalam bahasa Djawa kuno.

196. Sebagian bahasa Indonésia sekarang mempertahankan type bahasa Indonésia purba, sebagian lagi mengubahnja.

197. Type-lintah djauh lebih luas tersebar dalam bahasa² Indonésia dari pada type-taptap. Hanja dalam beberapa bahasa Indonésia sadjalah type-lintah itu sama sekali atau sebagian diubah dengan tjara seperti berikut :

I. Dalam beberapa bahasa Indonésia, antara lain dalam bahasa Toba, dalam hubungan bunji sengau + bunji letus tak bersuara (tenuis), kedua bunji itu berasimilasi; djadi dalam bentuk bahasa lisan Toba terdapat kata gattuŋ jang sama artinja dengan kata gantuŋ dalam bahasa Indonésia purba dan dalam bentuk tulisan Toba.

II. Dalam beberapa bahasa Indonésia bunji sengau tidak bersuara

71