Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/52

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

letus bersuara (média) kadang² lagi bunji kwantitét (Dauerlaut). Dalam bahasa Bugis misalnja ,,memotong" kadang² ialah bětta dan kadang² lagi wetta. Tentang gedjala sematjam itu rupanja tak terdapat hal-sedjadjar (paralél) dalam bahasa Indonésia purba; djadi dalam bal itu kita tak dapat berbalik pada bahasa Indonésia purba, tetapi harus memperhatikan ketiga hukum bunji itu.

Hukum tentang bunji pepet.

121. Bahasa Indonésia purba mempunjai bunji ě, jang dinamai bunji pepet.

122. Bunji pepet itu masih terdapat dalam beberapa bahasa Indonésia, misalnja dalam bahasa Djawa kuno, bahasa Karo, bahasa Bugis, dsb. Bahasa Djawa kuno mempunjai bunji pepet asli, sedang menurut hukum-RGH bunji itu berubah.

123. Bunji pepet dapat berubah mendjadi vokal lain, jaitu : a, i, u, e, o. Kata těkěn dalam bahasa Indonésia purba mendjadi takaŋ dalam bahasa Makasar, teken dalam bahasa Dajak, tikin dalam bahasa Tagalog. Kata ěněm (ěnam) dalam bahasa Indonésia purba mendjadi onom dalam bahasa Toba dan unum dalam dialék² bahasa Formosa.

124. Bunji pepet dalam bahasa Indonésia purba itu dengan berbagai² ,tjara berubah dalam beberapa bahasa Indonésia sekarang.

I. Hal tekanan membawa pengaruh jang menentukan. Dalam bahasa Howa è mendjadi e dalam suku kata jang ditekankan bunjinja dan mendjadi i dalam suku kata jang tak ditekankan bunjinja. Kata ěněm dalam bahasa Indonésia purba mendjadi ènina dalam bahasa Howa. Dengan tjara begitu djuga bunji pepet itu dalam bahasa Kolo mendjadi o atau u. Kata éněm jang dimaksudkan tadi mendjadi onu dalam bahasa Kolo. Hal sedjadjar (paralél) antara bunji e dalam bahasa Howa dan bunji o dalam bahasa Kolo jang bersuara tegas dengan bunji i dalam bahasa Howa dan bunji u dalam bahasa Kolo jang bersuara kurang tegas menarik perhatian.

II. Konsonan jang mengikuti bunji pepet mempunjai pengaruh jang menentukan. Dalam bahasa Pabian-Lampung bunji è mendjadi a djika mendahului r dan mendjadi u djika mendahului m, dsb. Djadi kata sěmbah (tanda hormat) dalam bahasa Indonésia purba mendjadi sumbah dalam bahasa Pabian-Lampung.

III. Faktor² jang mempengaruhi benar tjara berubahnja bunji pepet, tak dapat ditentukan. Dalam bahasa Bima misalnja bunji pepet itu dapat diganti oléh segala vokal jang lain.

51