Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/5

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

membandingkan bahasa² Indogerman dari kata dhūmàs (asap) dalam bahasa India kuno dan dari kata fumus (asap) dalam bahasa Latin ditundjukkan kata dhumòs dalam bahasa Indogerman purba; dalam membitjarakan vokal atau harakat ū Brugmann bertolak dari kata dhūmòs itu dan kata² lain jang mengandung u dalam bahasa Indogerman purba. Begitu djuga dari kata telu dalam bahasa Howa, tolu dalam bahasa Toba, dsb. dapat ditundjukkan kata tělu dalam bahasa Indonésia purba. Kata tělu itu dan kata² lain jang mengandung huruf Indonésia purba ě dipakai sebagai pangkal untuk membitjarakan bunji ě dan huruf lain, jang berasal dari huruf itu.

Tjatatan: Pada sebagian besar kata Indonésia jang dikemukakan dalam monografi ini suku kata jang mendahului suku kata jang terachirlah jang ditekankan. Hal itu tak ditundjukkan lagi, djadi saja menulis telu dan tolu dengan tak ditandai tekanannja. Sebaliknja, kata talò dalam bahasa Pangasin ditundjukkan tekanannja, oléh sebab suku katanja jang terachirlah jang ditekankan. Tentang pandjang dan péndéknja bunji lihatlah keterangan dibawah nomor 67 dan selandjutnja.

5. Saja ingin hendak menundjukkan satu hal dan dalam hal itu tampaklah sistim jang saja pakai untuk menjusun bentuk² purba dalam bahasa Indonésia.

Dalil

„Bahasa Indonésia purba mempunjai satu harakat (vokal) jang dalam bahasa Djawa dan dalam ilmu bahasa jang mem-banding²kan bahasa² Indonésia dinamai huruf pepet dan dengan tjara jang kurang tepat ditundjukkan dengan ě, misalnja dalam kata tělu dalam bahasa Indonésia purba.”

Bukti

I. Kalau dalam bahasa Pangasin terdapat kata talò, dalam bahasa Howa telu, dalam bahasa Sunda tilu, dalam bahasa Tinggian tulu, dalam bahasa Toba tolu, -maka adanja ber-bagai² vokal dalam suku kata jang pertama itu dengan djelas dapat diterangkan dengan berbalik pada satu pangkal, jaitu huruf pepet, jang telah dikemukakan tadi.

II. Huruf pepet itu sekarangpun masih terdapat dalam beberapa bahasa. Bahasa² itu tak banjak tetapi dipakai di-daérah² jang tersebar letaknja. Kata tělū (tiga) terdapat dalam bahasa Karo di Sumatera, bahasa Bali dekat pulau Djawa, bahasa Tontémboa di Sulawesi dll.

4