lain²an. Dibawah ini kami mengemukakan beberapa hal jang sedjadjar (paralél) dalam bahasa² Indonésia dan bahasa Indogerman : Dalam bahasa India kuno dan bahasa Tabo: s + s = ts, misalnja dalam kata vatsyâmi (akan berdiam; vas = syâmi) dalam bahasa India kuno; dalam bahasa Toba terdapat kata latsoada (belum; las + soada).
Dalam bahasa Pérsia kuno dan bahasa Kamberi bunji s mendjadi h. Dalam bahasa Pérsia kuno misalnja terdapat kata hainā disamping kata senā dalam bahasa India kuno (= tuan) (lihat "Grammaire du vieux Perse" oléh A, Meillet) dan dalam bahasa Kamberi terdapat kata hiwa (sembilan) jang sama artinja dengan kata siwa dalam bahasa Indonésia purba.
Dalam bahasa Arménia dan Roti bunji p mendjadi h, misalnja dalam kata hing (lima) dalam bahasa Arménia disamping kata pānca dalam bahasa India kuno dan kata pente dalam bahasa Junani. Dalam bahasa Roti terdapat kata hitu (tudjuh) jang sama artinja dengan kata pitu dalam bahasa Indonésia purba.
Dalam bahasa Junani dan bahasa Djawa sekarang bunji w hilang Dalam bahasa Junani misalnja terdapat kata oikos disamping kata veça dalam bahasa India kuno dan dalam bahasa Djawa sekarang terdapat kata lir (tjara) jang sama artinja dengan kata lwir dalam bahasa Djawa kuno.
Dalam bahasa Latin dan bahasa Toba vokal sisipan y hilang. misalnja dalam kata tres (= treyes) dalam bahasa Latin; dan dalam bahasa Toba dalam kata hau (= kayu dalam bahasa Indonésia purba)
Dalam bahasa Bulgaria kuno dan bahasa Makasar semua diftong asli mendjadi vokal jang bersahadja (lihat "Grammatik der Altbul- garischen Sprache" oléh Leskien).
Dalam bahasa Prusia kuno dan bahasa Cam tl mendjadi kl, misalnja dalam kata stacle (= statle = penjangga) ("Die altpreussischer Sprachdenmäler" oléh Trautmann) dan dalam kata klaw (= tlu = tělu dalam bahasa Indonésia purba).
Dalam bahasa German dan Howa k mendjadi h, misalnja dalam kata hilan (menjembunjikan) dalam bahasa Gotis disamping kata celare dalam bahasa Latin dan dalam kata hazu dalam bahasa Howa (= kayu dalam bahasa Indonésia purba).
Dalam bahasa Irlandia kuno dan dalam bahasa Roti w mendjadi f, misalnja dalam kata fer (orang laki²) dalam bahasa Irlandia kuno disamping kata vir dalam bahasa Latin dan dalam kata falu (delapan)
48