Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/27

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Loncat ke navigasi Loncat ke pencarian
Halaman ini telah diuji baca

artinja dengan kata kayu dalam bahasa Indonésia purba, maka hal itu dapat dipandang sebagai taraf peralihan.

57. Huruf liquid r dan l.

I. Huruf liquid r. ,,Huruf r dalam bahasa Melaju disatu daérah diutjapkan dengan menggerakkan lidah pada gigi, didaérah lain dengan menggerakkan lidah pada langit² atau dengan menggerakkan anak lidah". (Ophuijsen) ,,Huruf r dalam bahasa Melaju disemenandjung Malaya sebelah utara ialah huruf anak-tekak (uvula) (diutjapkan dengan menggerakkan anak lidah") (Winstedt). ,,Dalam bahasa Madura huruf r ialah huruf koronal kakuminal" (Kiliaan) ,,Dialék di Sangir sebelah utara mempunjai bunji r jang diutjapkan sebagai konsonan bibir (labial)". (Talens).

Beberapa bahasa Indonésia mengutjapkan r dengan dua tjara. Dalam bahasa Běsěmah huruf r dibunjikan dengan menggerakkan lidah atau anak lidah. Begitu djuga halnja tentang bunji r dalam bahasa Indonésia purba (lihat keterangan dibawah nomor 40).

II. Huruf liquid l. ,,Dalam bahasa Gayo huruf l diutjapkan dengan menggerakkan udjung lidah pada akar gigi atas" (Hazeu). ,,Dalam bahasa Madura huruf l dibunjikan dengan menggerakkan sisi udjung lidah pada langit dan udjung lidah dilengkungkan kebelakang" (Kili-aan). Bahasa Bada mempunjai huruf prépalatal disamping huruf l supradéntal l" (Adriani).

59. Konsonan langit² lembut (vélar). Tentang hal itu tak perlu kongan,, (Adriani). ,,Dalam bahasa Ampana hamza umumnja dibunji-kan kurang tegas". (Adriani).

59. Konsonan langit² lembut (vélar. Tentang hal itu tak perlu diberikan keterangan lebih landjut.

60. Huruf konsonan langit² (palatal). „Dalam bahasa Madura konsonan langit² (palatal) itu dibunjikan dengan menggerakkan lidah, terutama bagian tengahnja, pada langit" (Kiliaan). ,,Dalam bahasa Djawa huruf c ialah huruf letusan supradéntal, dalam bahasa Melaju huruf palatal, tetapi tidak meletus benar, seperti dalam bahasa Tontémboa" (Adriani). ,,Dalam bahasa Bontok huruf c dan j dibunjikan sebagai t dan d (Seidenadel menulisnja sebagai tj dan dj), atjapkali berbunji seperti ts dan ds" (Seidenadel).

61. Uraian tentang konsonan langit² (palatal) itu menundjukkan, bahwa huruf itu dalam ber-bagai² bahasa dibunjikan dengan tjara

26