Lompat ke isi

Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/22

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

VI. Perlu diakui, bahwa gambaran kita tentang bunji dalam bahasa Indonésia purba sekarang masih kasar. Belum tentu misalnja apakah bahasa Indonésia purba mempunjai ber-bagai² konsonan gigi (déntal), apakah huruf² itu bersifat postdéntal atau supradéntal, dsb. Tentang hal itu kami belum dapat memberikan keterangan.

VII. Hal menundjukkan huruf pepet dengan huruf ě ialah kurang tepat dan dapat menjesatkan, tetapi umum berlaku. Hal menundjuk- kan hamza dengan apostrof sama sekali gagal, jang harus diperguna- kan untuk maksud lain, misalnja dalam hal menghilangkan huruf.

Bahwa hamza itu kurang tepat dipergunakan, hal itu ternjata dari nama² karangan seperti "De Bar'e-sprekende Toradjo's"; apostrof jang pertama dalam nama karangan itu berarti hamza dan apostrof jang kedua memetjahkan bentuk djamak. Saja memakai tanda q sebagai pengganti hamza.

Sistim bunji dalam bahasa jang sekarang berlaku dibandingkan
dengan sistim bunji dalam bahasa Indonésia purba.

41. Dibandingkan dengan bahasa Indonésia purba bahasa Indonésia jang sekarang berlaku mengandung hal² jang chusus seperti berikut :

I. Beberapa bunji jang terdapat dalam bahasa Indonésia purba tak terdapat lagi dalam banjak idiom sekarang. Bahasa Djawa kuno tak mempunjai huruf r2. Dalam bahasa Roti sekarang tak terdapat huruf pepet, konsonan langit² (palatal) dan huruf r; huruf y dan w hanja terdapat pada kataseru (interjéksi) sadja.

II. Banjak idiom sekarang memperoléh huruf² baru. Bahasa Howa misalnja mempunjai konsonan géséran (spirant) f dan z sekarang.

III. Huruf² jang tertentu jang terdapat dalam bahasa Indonésia purba telah hilang dalam banjak idiom sekarang, tetapi huruf² itu dibentuk lagi dari huruf² lain. Huruf h dalam bahasa Indonésia purba misalnja tak dibunjikan dalam bahasa Howa, oléh sebab itu terdapat kata fulu dalam bahasa itu jang sama artinja dengan puluh dalam bahasa Indonésia purba, tetapi huruf h muntjul kembali dari huruf k, misalnja dalam kata hazu jang sama artinja dengan kata kayu dalam bahasa Indonésia purba.

21