Halaman:Hal Bunyi Dalam Bahasa-Bahasa Indonesia.pdf/13

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini telah diuji baca

(tidur) sebagai titiq. Konsonan langit² lembut (vélar) digantinja dengan konsonan gigi (déntal).

III. Mengubah hubungan bunji. Hubungan bunji jang sukar diutjapkan oleh anak² diubahnja. Kata lay-pe (se-kali² tidak) dalam bahasa Karo misalnja diutjapkan sebagai a-pe oleh anak² Karo.

IV. Disamping hal² itu bahasa anak² menundjukkan gedjala² jang tak dapat disatukan dalam satu pengertian. Anak² Tontémboa misalnja kadang² mengatakan léleq (mandi) dan kadang djuga lileq.

23. Djika orang tua berbitjara dengan anak², maka kadang² dipakainja bahasa jang normal, kadang² lagi bahasa anak² atau bahasa kompromis. Tadi telah diterangkan bahwa anak² Baréqé mengutjapkan kata susu sebagai cucu. Tetapi dalam bahasa Baréqé jang normal konsonan langit² letusan (patalal) jang tak berbunji hanja mengikuti bunji sengau sadja. Djadi kata seperti cucu tak terdapat dalam bahasa orang dewasa Baréqé. Konsonan langit² (palatal) jang ditekankan bunjinja tak terbatas dipakainja dan oléh sebab itu orang tua² Baréqé jang berbitjara dengan anak² tak mengatakan susu atau cucu, tetapi juju.

24. Atjapkali kata² jang dipakai anak² masuk dalam bahasa orang dewasa. Kata ama (ajah) dan ina terdapat dalam bahasa Indonésia purba dan dalam sebagian besar bahasa² Indonesia jang se­karang berlaku. Tetapi dalam beberapa bahasa terdapat kata mama dan 'nina', jang menggantikan kata ama dan ina. D alam bahasa Tontémboa terdapat kata apoq (kaké) dan itoq (paman); kata serunja (vokatif) ialah papoq dan titoq. Dalam bahasa Bugis anak perempuan ketjil dinamai běsseq (hanja dipakai bagi putri radja) atau běcceq. Menurut keterangan dibawah nomor 22-I kata jang mengandung s ialah kata jang normal dan kata jang mengandung c ialah mula kata jang dipakai anak².

25. Gedjala² bunji dalam bahasa anak² Indonésia sebagian besar terdapat djuga dalam bahasa² Indogerman. K ata Vater (ajah) dalam bahasa Djerman mendjadi Atti atau Tätti dalam bahasa Swis (lihat "Schwcizerischcs Idiotikon 1” hal. 585).

26. Dalam tjerita tentang binatang bahasa jang dipakainja ialah seperti bahasa anak². Dalam karangan Adriani "Lecsboek in de Bareqe taal” hal. 17 seékor tikus tua mengutjapkan kata dunko (kulit kuwé nasi) sebagai kuko.

Dalam karangan ini, 1) sebagai bunji ng dan ń bunji ng dan n sebagai bunji nj.

12