séksuil, diubah dengan tjara serampangan. Beberapa kata sematjam itu disebut oleh van der Tuuk dalam kamusnja tentang bahasa Toba, misalnja kata ilat jang terdjadi dari kata pilat (kelamin). Perubahan kata² itu umumnja terdjadi dengan bersandarkan kata jang bertalian. Kata ilat bersandar akan kata ila (malu).
19. Ketjenderungan akan kata² jang terdiri atas dua suku kata. Analogi, étimologi bangsa dan pengaruh² lain jang telah dikemukakan berlaku baik bagi bahasa² Indogerman maupun bagi bahasa² Indonésia, tetapi pengaruh ketjenderungan akan kata² jang terdiri atas dua suku kata hanja berlaku bagi bahasa² Indonésia sadja. Pengaruh itu telah diakui oleh Humboldt ("Kawisprache"). Kata² dasar dalam bahasa² Indonésia umumnja terdiri atas dua suku kata dan orang tjenderung akan memasukkan kedua suku kata itu dalam kata² jang tidak mempunjai dua suku kata. Kata lijst dalam bahasa Belanda mendjadi ěles dalam beberapa bahasa Indonésia dengan awalan ě jang tidak mempunjai arti, dan kata Rom (Konstantinopėl) bukanlah Rum, tetapi Ruhum dalam bahasa Minangkabau.
20. Antara bentuk bahasa-tulisan dengan bentuk bahasa-lisan atjapkali terdapat perbedaan bunji. Dalam bentuk bahasa-lisan atjapkali kata² dalam bentuk bahasa-tulisan disingkatkan. Dalam bentuk bahasa Djawa-lisan misalnja, kata dulur (saudara perempuan) menggantikan kata sedulur dalam bentuk bahasa Djawa-tulisan.
21. Gedjala² bunji jang telah digambarkan terdapat dalam bahasa² se-hari² jang normal. Disamping bahasa² itu terdapat bahasa² chusus, jaitu bahasa anak², bahasa binatang dalam tjerita tentang binatang, bahasa poési, bahasa buatan.
22. Empat hal jang chusus terdapat dalam bahasa anak².
I. Hal menggantikan bunji. „Selama anak Baréqé tidak dapat mengutjapkan konsonan langit² lembut (vélar), maka dipakainja konsonan gigi (déntal) sebagai gantinja. Kata aku dalam bahasa Indo nésia umum dan bahasa Baréqé misalnja diutjapkannja sebagai atu. Huruf s biasanja diutjapkan sebagai c oléh anak². Djadi kata susu dalam bahasa Indonesia purba dan dalam bahasa Baréqé diutjapkan sebagai cucu” (Adriani).
II. Anak² Baréqé mengutjapkan kata keje sebagai jeje, anak² Tontémboa mengutjapkan kiqciq (menggigit) sebagai kiqkiq dan kiliq
11