Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/98

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

73

telah dikawinkan dengan si Anoe." Sekarang saja wadjib menoeroetkan soeamikoe itoe. Boléh djoega tidak saja toeroetkan, tetapi hal itoe memberi si laki- itoe berhak boléh merantai saja se oemoer hidoep, dengan tiada mengindahkan dan mempedoelian saja sedikit djoeapoen. Meskipoen saja tidak menoeroetkannja, maka sajapoen tinggal isterinja djoega; sebab ia ta'maoe mentjeraikan saja, dan sajapoen dengan hal itoe selama hidoep selaloelah terikat kepadanja, sedang ia sendiri boléh tinggal bébas memboeat barang sesoeatoenja. Ia boléh beristeri seberapa soekanja sadja, dengan tiada mempedoelikan saja sedikit djoeapoen. Djikalau sekiranja bapak mempersoeamikan saja seperti itoe, maka maoelah rasanja saja memboenoeh dirikoe sendiri, tetapi bapakkoe tentoelah tiada akan memboeat seperti itoe. Allah mendjadikan perempoean oentoek mendjadi kawan si laki-laki dan oentoéng nasibnja ialah akan dikawinkan. Betoel pikiran itoe tiadalah akan saja bantahi, dan dengan soeka hati saja mengakoe bahasa oentoeng perempoeanlah kelak, jang sebesar-besarnja, biarpoen oentoeng itoe akan terdjadi pada zaman-zaman jang akan datang, ja'ni bilamana si perempoean dengan soeaminja hidoep dengan berdjinak-djinakan dan damai. Moestahillah akan dapat diperoléh hidoep jang berdjinak-djinak­ an dan damai itoe, djikalau oendang-oendang oentoek kami perempoean masih berlakoe sebagai oepaja, jang telah saja oeraikan kepadamoe diatas ini. Ta' patoetkah saja membentjii dan menghinakan perkawinan jang sedemikian itoe, sebab si perempoean dengan hal jang sedemikian terang dianiajanja?

Sjoekoerlah, tidak tiap-tiap orang Islam beristeri empat orang. Tetapi masing-masing perempoean. Islam jang bersoeamipoen tahoelah, bahwa tiadalah ia seorang sadja jang berhak mendjadi isteii si laki-laki itoe. Bésok atau loesa boléhlah lagi soeaminja membawa isterinja, perempoean jang lain, keroemahnja itoe. Perempoean jang baroe itoe sama banjak haknja dengan dia tentang kepada soeaminja, karena menoeroet roekoen Islam perempoean itoepoen isteri gahara djoega. Dalam negei'i-negeri Goebernemén tiadalah begitoe banjak kesengsaraan perempoeanperempoean, seperti penanggoengan saudara-saudaranja ditanah Solo dan Djokdja. Disitoe banjak benar perempoean-perempoean jang tjelaka bersama-sama dengan satoe, doea, tiga, empat perempoean jang lain jang bemama „selir" soeaminja. Dinegeri-negeri Solo dan Djokdja itoelah perempoean-perempoean diseboetkan permainan anak-anak!

Pada negeri-negeri itoe tiada seorang djoega laki-laki jang beristeri seorang. Dalam ling'koengan orang-orang bangsawan lebih-lebih dalam lingkoengan Soesoehoenan, ada banjak lakilaki jang beristeri lebih dari pada doea poeloeh enam orang.

Boléhkah keadaan jang demikian itoe dibiarkan sadja, Stella?