Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/86

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

61

diindjak oléh si kakak itoe. Si adik tegak sendiri melawan kelaliman kakaknja itoe, kakaknja jarig nanti akan melindoenginja, bila tjelaka datang atasnja, ja'ni bila orang toeanja ta' ada lagi, sebeloem ia dibawa keroemahnja oléh seorang laki-laki jang didjadikan Allah oentoeknja!!!

Tetapi dekat bapanja tentoelah si kakak tiada berani menggoda si adik tadi, karena bapa' sekali-kali ta'kan maoe mengizinkan hal jang demikian, dan lagi si kakak itoe tahoe, jang si Ni ta' maoe mengadoekan dia, sebab Ni boekannja si pengoempat. Akan orang-orang lain jang seroemah dengan dia dan melihat perselisihan itoe setiap hari, membiarkan sadja dengan berdiam diri, meskipoen meréka itoe tahoe, jang 'si adik menoeroet djalan jang benar. Si adik perempoean itoe mendjadi kasar dengan tiada berhingga, karena si kakak selaloe menerbitkan kekerasan itoe padanja. Kekasaran si adik amat sangat, sehingga ia berani mengatakan „tidak", bila si kakak menjeboetkan „ia" biarpoen ia masih moeda, dan si kakak djaoeh lebih toea. Seorang anak perempoean ta' boléh mempoenjaï hak jang akan meroegikan seorang laki-laki dalam sebarang perkara. Hak seorang anak perempoean hanjalah barang sesoeatoe jang diizinkan baginja oléh kakak laki-lakinja jang ta' loba. Beberapa tahoen kemoedian, ketika Ni teringat akan perselisihan itoe, mengertilah ia, mengapa laki-laki sangat loba. Moelaï dari waktoe ketjilnja, si ' laki-laki telah diadjar mendjadi loba, moela-moela sekali oléh iboenja. Sedjak ketjilnja diadjar ia memandang anak perempoean sebagai seorang machloek jang rendah kedoedoekannja dari padanja. Boekankah selaloe didengar oléh si Ni, iboenja, atau saudara perempoean iboenja atau sahabat kenalannja peirempoean-perempoean mengatakan dengan soeara jang menghinakan: „seorang gadis, hanja seorang anak perempoean sadja?" Djadi perempoean sendiri jang mengadjar si laki-laki menghinakan perempoean. Darah Ni poen mendidih, bila ia mendengar seorang perempoean memperbintjangkan seorang gadis dengan soeara jang merendah dan menghinakan itoe.

„Perempoean-perempoean ta' ada harganja."

„Perempoean-perempoean didjadikan oentoek laki-laki, akan kesoekaan meréka itoe; si laki-laki boléh memperboeat perempoean-perempoean menoeroet kesoekaannja."

Bila Ni mendengar itoe, matanja berapi-api, dengan marah ditindjoekannja tangannja dan dikatoepkannja bibirnja akan menahani kemarahannja jang ta' berhingga-hingga itoe. „Sekali-kali boekan begitoe," teriaknja dalam hatinja. „Tidak, tidak, kamipoen manoesia djoega sebagai laki-laki itoe. Berilah akoe menoendjoekkan, bahwa kamipoen orang djoega. Boekalah belenggoekoe! dan izinkan saja, tentoe saja toendjoekkan,