Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/78

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

55

dari sekolah pergi keroemah. Matanja jang hitam itoe dilipoeti oléh air mata, dadanja jang ramping mendjadi kembang kempis dengan hébatnja. Bibirnja jang ketjil itoe bergerak-gerak akan menahani sedan-sedannja. Ia tahoe betoel bahwa segala sesoeatoe jang ditjintaïnja telah tertoetoep baginja, sebagai pintoe sekolah. Pertjeraian dengan goeroe jang menjajanginja, jang berkata manis dan merdoe padanja, waktoe ia akan berangkat itoe, pertjeraian dengan kawan-kawannja, jang berdjabat tangan dengan dia dengan mentjoetjoerkan air mata, dan pertjeraian dengan tempat doedoeknja, tempat jang telah banjak memberi kesoekaan kepadanja, semoeanja mendoekakan dia tiada berhingga; tetapi kedoekaan itoe tiadalah sebesar kesedihan hatinja karena hendak berhenti beladjar. Ia sangat soeka dan tjinta akan beladjar dan ia tahoe, bahasa lain dari pada peladjaran disekolah rendah tiada tepermanaï banjaknja lagi jang akan diketahoei dan dipeladjari orang. Ia agak loba akan kehormatan, tentang „kepandaian", ia ta' soeka tertinggal dibelakang kawan-kawannja bangsa Eropah, jang berangkat ke Eropah itoe dan ta' maoe tertjétjér pada kakak-kakaknja, jang memasoeki sekolah menengah (H. B. S.).

Disembahnja bapanja, meminta, soepaja ia dikirim ke Semarang bersama-sama dengan anak laki-laki memasoeki sekolah menengah dan ia berdjandji akan beladjar dengan seradjin-radjinnja, dan orang toeanja ta' lah akan bersoesah hati padanja. Ia berloetoet dimoeka bapanja, tangannja jang tersimpoel terletak diatas loeloet bapa' itoe, dan matanja jang besar dan seperti mata bonéka itoe terboekalah menentang si bapa' dengan penoeh keinginan dan pengharapan, serta dengan hati berdebardebar dinantinja djawab si bapa' itoe. Dengan kasih sajang, si bapa mengoeroet-oeroet kepala si anak jang hitam itoe, dan ramboet jang koesoet pada dahi si anak dihindarkan oléh si bapa' dengan djarinja dari dahi itoe, semoeanja itoe kedjadian dengan lemah lemboet, tetapi dari moeloet si bapa' berboenjilah perkataan „tidak!" Ia ta' boléh beladjar ke Semarang. Ia melompat, ia tahoe, arti kata „tidak," jang keloear dari moeloet bapaknja. Ia berlari kebiliknja, menjoeroek kebawah tempat tidoer akan menjemboenjikan dirinja, soepaja djangan kelihatan oléh orang lain. Ia maoe sendiri sadja, dengan kedoekaan, jang mendjadikan ia tersedoe-sedoe keras, sedoe jang ta' dapat disabarkan. Pada soeatoe ketika goeroe bertanja, kalau-kalau ia soeka pergi kenegeri Belanda bersama-sama dengan Letsy, anak goeroe itoe, sahabatnja akan meiandjoetkan pengadjaran. Dengan gemar dan mata jang bertjahaja-tjahaja didengarnja perkataan goeroe itoe: „Bagaimana, maoekah engkau?"

„Djangan tanjakan pada saja, saja soeka? Tanjakan sadja: „saja boléh?" djawab si anak itoe waktoe itoe dengan soeara