Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/53

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

30

keselamatan anak negeri Djawa. Tetapi, adoeh, Pemerintah terlampau banjak menjoeroeh meréka itoe membajar oeang bia.

Boekan, Stella, anak negeri tiadalah lagi dengan sengadja dirampas oléh kepala-kepala negeri. Bila seperti itoe sekali-sekali kedjadian, maka kepala negeri jang bersalah itoe diperhentikan, atau ditoeroenkan pangkatnja. Tetapi jang masih terdjadi, lebih baik dikatakan, jang masih bertjaboel ialah kedjahatan ini: „Menerima persembahan dan pemberian, jang menoeroet pendapatan saja, sama kedji dengan merampas harta benda orang ketjil," sebagai terseboet dalam Max Havelaar. Tetapi saja ta' boléh menjalahi meréka itoe, soenggoehpoen saja ketahoei kedjadian hal itoe, tetapi saja patoet poela menimbang peri keadaan orang jang bersalah itoe. Pertama-tama sekali bangsa Boemipoetera memandang pekerdjaan mempersembahkan soeatoe pemberian kepada orang jang lebih tinggi,' seperti soeatoe kehormatan dan kemoeliaan baginja. Menerima persembahan itoe dilarang oléh Pemerintah pada orang-orang jang berpangkat. Tetapi kepala-kepala negeri jang lebih rendah mendapat gadji sedikit, sehingga kadang-kadang mendatangkan kehéranan, jang meréka itoe dapat hidoep dengan gadji jang ketjil itoe. Oempamanja, seorang djoeroetoelis kampoeng, jang mendjadi boengkoek karena menoelis setiap hari sepandjang waktoe, bergadji tiada tepermanaï banjaknja, jaïtoe ƒ 25 seboelan. Dengan wang itoe ia wadjib hidoep dengan anak bininja, dengan wang itoe ia membajar séwa roemah, membeli pakaian jang sederhana dan dengan wang itoelah ia memperlihatkan kemegahannja, soepaja kehormatannja dimata orang jang lebih rendah djangan koerang. (Saja harap, djangan engkau menjalahi meréka itoe amat sangat, karena keadaan jang achir itoe; lebih baik kasihanilah meréka itoe, karena ia masih anak-anak jang besar, dan begitoelah kebanjakan bangsakoe itoe). Bila kepada djoeroetoelis kampoeng jang seperti itoe dipersembahkan sesisir pisang atau jang sebagainja oléh seorang-orang kampoeng, maka pertama kali tiadalah diterimanja, kedoea kalipoen tiada diambilnja, tetapi ketiga kali doea hatinja menolak persembahan itoe dan keempat kalinja diterimanjalah persembahan itoe dengan tiada bimbang. Karena menoeroet pikirannja, tidaklah salah, bila ia berboeat jang sedemikian; barang itoe boekan dimintanja, tetapi diberikan kepadanja; tentoelah ia gila dikatakan orang, bila pemberian itoe ditolaknja, apalagi pemberian itoe boléh dipergoenakannja. Memberi persembahan itoe boekannja tanda kehormatan sadja, tetapi djoega seperti soeatoe pagar oentoek si pemberi, bila ia bésok atau loesa dapat kesoesahan dengan kepala negeri. Oempamanja bila ia ditangkap oléh wedana, karena ia memboeat kesalahan sedikit. Dalam hal itoe diharapnja pertolongan sahabatnja, djoeroetoelis kampoeng