Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/51

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

28

hon kajoe itoe. Sehari-harian dan semalam-malaman itoe ta' lain jang kami dengar hanjalah boenji laoet jang menderoederoe dan mengaoem-aoem. Di Klein-Scheveningen badai jang amat kentjangnja. Djalan pergi keroemah mandi ditepian itoe habis dipoekoel oléh gelombang. Pantai dimoeka tepian itoe telah hilang lenjap ditelan oléh laoet jang ta' pernah kenjang itoe. Djikalau hari petang nanti tidak hoedjan lebat, saja hen­dak meminta izin kepada bapa', akan pergi kesitoe.

Beberapa pekan jang laloe kami di „Klein Scheveningen.” Ka­mi tegak bertiga diatas seboeah batoe besar, jang terlantar ditepi pantai. Kami melihat pada permainan gelombanog jang bagoes itoe. Karena pemandangan itoe sangat menarik hati kami, sehingga tidak tampak oléh kami, tempat kami berdiri itoe telah didekati oléh gelombang jang bergoeloeng-goeloeng itoe. Kami baroe tahoe, tatkala anak-anak ketjil ditepi pantai dengan ketakoetan memanggil kami, sebab kami telah dilingkoengi oléh air laoet jang berboeih-boeih. Dengan basah pakaian sehingga loetoet kamipoen sampailah kembali kepada tempat anak-anak ketjil itoe.

Beloem beberapa lama doeloe dari pada itoe engkau bertanja kepadakoe hal keadaan orang ketjil pada masa sekarang. Tetapi oléh karena soerat saja ketika itoe soedah pandjang sekali, saja lampaui sadja pertaniaan itoe doeloe; sebab akan mendjawab ta' tjoekoeplah sepatah doea patah kata sadja. Tetapi saja doeloe berdjandji kepadamoe, jang saja kemoedian hari akan kembali memperkatakan hal itoe dan sekarang saja hendak menjampaikan djandji itoe. Tetapi sebeloem saja mentjeriterakan perkara itoe, saja hendak mendjawab lebih doeloe soeratmoe jang ke­moedian sekali. Terima kasih, Stella, atas penghiboeranmoe oentoekkoe. Saja harap bitjaramoe itoe terdjadi djoealah hendaknja. Tahoekah engkau pepatah jang saia pegang? „Saja maoe. Doea patah kata jang pandak itoe telah beberapa kali menolong saja melalcei goenoenjr kesoesahan. „Saja ta' tjakap." Ketiga patah kata itoe menghilangkan keberanian. „Saja maoe,” menggembirakan orang. Saja berani soenggoeh-soenggoeh dan selaloe gembira. Stella, njalakan selaloe api keberaniankoe itoe. Djangan kaupadami ia. Gembirakan hatikoe, gembirakan dia sampai bersinar-sinar, Stella, saja sembah engkau, djangan lepaskan saja.

Saja pohonkan terima kasih pada Allah, jang pertanjaanmoe: „Betoelkah keadaan anak negeri sekarang sangat boeroek seperti jang dikatakan Multatuli?” dapat saja djawab dengan: „Boekan.” Menoeroet sepandjang pengetahoean saja, tjeritera seperti Saidjah dan Adinda sekarang tidak terdjadi lagi. Betoel kadang-kadanp ada kelaparan, jang ditanggoengkan oléh anak negeri, tetapi hal itoe boekannja kesalahan kepala-kepala negeri.