Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/455

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

406

hadapkan kepada bangsa Djawa; lihatlah disana betapa orang banjak akan menjoekaïnja!

————

Bagi meréka jang pada waktoe ketjilnja dan waktoe moedanja tiada mendapat pendidikan tertib-sopan jang baik, dan hampir sekalian bangsa Djawa demikianlah halnja, patoetlah hal jang sangat penting itoe ditambahkan dalam pendidikan meréka itoe.

Kadang-kadang terdjadinja pendidikan itoe tidaklah dengan sengadja; boléh djadi kita bertjampoer dengan orang-orang pandai dan jang berhati moelia lagi soeka memandaikan dan mengadjari kita, dan dengan tiada setahoe kita orang mendidik kita dengan tjontoh-tjontoh jang moelia.

Soeatoe 'akal jang baik oentoek pendidikan dan jang boléh mendatangkan keselamatan, ialah: „membatja kitab-kitab." Membatja itoe soeatoe pendidik jang bagoes. Orang Djawa hampir ta' ada mempoenjaï kitab-kitab batjaan. Jang ada padanja, ialah sja'ir-sja'ir pahlawan, dan nasihat-nasihat hidoep, itoepoen ta' banjak poela orang membatjanja, karena ia ditoelis dengan tangan; diantara kitab-kitab itoe adalah poela harta poesaka, jang telah toeroen-temoeroen dari bapa kepada anaknja, poen koerang dibatja orang, karena bahasanja atjap kali kiasan dan 'ibarat sadja, ta' dapat diartikan oléh orang kebanjakan. Lagi poela orang Djawa selaloe memahamkan kebanjakan isi kitab-kitab itoe seperti apa jang tersoerat sadja, karena itoelah pengertian dan keperloean isi kitab-kitab itoe kepadanja, semoeanja atau sebagian besar mendjadi hilang.

Dalam sja'ir-sja'ir nasihat Djawa hal keadaan tidak makan dan tidak tidoer, amat dipoedji benar dan dikatakan, bahwa itoelah soeatoe djalan jang soetji dari negeri jang fana kenegeri jang baka. Banjaklah boeah pikiran didalamnja jang bagoes-bagoes kiasannja, tetapi keindahan itoe bagi orang banjak telah hilang.

Kalau meréka itoe telah poeasa, menahan lapar dan berdjaga-djaga, maka dalam pikiran meréka itoe telah sampailah maksoednja menempoeh djalan jang soetji itoe, dan dalam hal itoe boeah pikiran jang baik tadi, jang perloe di'amalkannja tiap-tiap hari, hilang lenjaplah. „Ta' makan, ta' minoem dan ta' tidoer, itoelah sangkanja maksoed hidoep!. . . . . . . . . . . .dan. . . . . . . . . . . .karena penanggoengan itoe (sabar, menahan diri dan tawakkal) sampailah meréka itoe kesoerga tempat bersenang-senang!"

Seperti keadaan itoe banjaklah lagi jang diperboeat oléh meréka itoe.