Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/41

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

21

Allah, kadang-kadang saja berkehendak, soepaja ta' ada seboeah djoega agama didoenia ini. Karena agama jang sepatoetnja menjatoekan segala machloek didoenia ini, ialah mendjadi pokok peperangan dan menjebabkan manoesia berbagai-bagai, serta ialah asal pemboenoehan jang ngeri dan jang mentjoetjoerkan darah. Manoesia jang seiboe sebapa, bermoesoeh-moesoehan, oléh karena djalan meréka menghormati Toehan jang esa dan seroe sekalian 'alam itoe berlainan.

Orang-orang jang kalboenja diperhoeboengkan oléh kasih tjinta jang amat sangat, mendjadi berdendam kesoemat hingga djatoeh sengsara, karena agama itoe. Mesdjid dan gerédja, tempat meréka itoe menjembah Toehan jang esa 'itoe, mendjadi dinding jang mentjeraikan hati meréka jang soeka tjinta mentjintaï dan sajang menjajangi itoe.

„Adakah agama itoe mendatangkan berkat kepada manoesia? Tanja saja kerap kali pada dirikoe sendiri. Hai agama, engkaulah jang haroes mendjaoehkan kami dari pada dosa, tetapi berapakah banjaknja dosa jang dilakoekan orang atas namamoe.

Saja ada menaroeh kitab Max Havelaar. Tetapi pertanjaan: „Toendjoekkanlah kepadakoe tempat, jang telah engkau taboeri bibit! tidaklah saja ketahoei. Tetapi itoe akan saja tanjakan kepada orang lain karena saja amat soeka, ja, amat soeka benar pada Multatuli.

Tentang keadaan orang kebanjakan dan kepala-kepala negeri boléhlah kemoedian hari saja tjeriterakan kepadamoe. Sekarang telah sampai pandjangnja saja menoelis dan lagi perkara itoe tidak akan sedikit menghabiskan kertas dan waktoe.

Engkau bertanja bahasa apa jang kami pakai dalam roemah. Jang kami pakai dalam roemah kami tentoelah bahasa kami, ja'ni bahasa Djawa. Bahasa Melajoe kami pakai, kalau kami bertjakap dengan orang Melajoe, orang Keling, orang 'Arab Tjina d.l.l. Bahasa Belanda hanjalah kami pakai, kalau kami bertjakap dengan orang Belanda.

O, Stella, waktoe saja membatja pertanjaanmoe, saja sangat tertawa gelak-gelak, pertanjaanmoe: „Boléhkah engkau memeloek tjioem orang toeamoe dengan seizin meréka itoe?" Dengarlah, Stella, saja beloem pernah mentjioem orang toea dan saudara-saudara saja perempoean dan laki-laki. Bertjioem-tjioeman boekannja soeatoe 'adat pada bangsa Djawa. Hanja anak-anak jang ber'oemoer dari satoe sampai enam tahoen boléh ditjioem-tjioem. Kami ta' pernah bertjioem-tjioeman. Ja, hal itoe tentoelah mendatangkan héran bagimoe. Tetapi sesoenggoehnja begitoe. Hanja sahabat-sahabat kami perempoean bangsa Belanda mentjioem kami, dan kamipoen mentjioem dia poela. Bertjioem-tjioem itoe beloem lama kami lakoekan, dahoeloe ka-