Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/395

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

350

sama-sama hidoep dengan dia, ja'ni pikiran meréka jang koeno itoe.

Sabar! Kata orang-orang jang boediman kepada kami, kami adalah mendengarnja, tetapi sekaliannja kami ta' mengerti. Sekarang baroelah kami mengerti, Stella, sekarang baroelah kami tahoe, maksoed kata jang selaloe dipakai si pengoebah doenia: Sabar!

Kami ta' dapat mempertjepat perdjalanan keadaan itoe, melainkan boléh djadi memperlambatnja, karena tergesa-gesa itoe. Kalau orang banjak tiada menjoekaï kami, tentoelah keperloean itoe akan mendjadi lambat. Sebab tentoelah orang akan bergoesar hati memberi anak-anak gadisnja pendidikan jang bébas, takoet jang meréka itoe nanti akan mendjadi seperti kami, mendjadi tjontoh jang tiada disoekaï oléh meréka itoe.

Sabar, sabar sampai achir zaman, Stella! Saja amat bersedih hati ketika kebenaran itoe masoek kedalam hatikoe. Kami haroes menahan hati, mendjaganja, soepaja karena kesoekaan hati itoe maksoed kami djangan terganggoe. Njonja van Kol menoelis dalam soeratnja kepada kami: „Akan mentjapai tjita-tjita itoe, haroeslah orang memboenoeh beberapa kenang-kenangan."

Kenang-kenangan jang pertama telah kami boenoeh; memberikan diri kami seperti seadanja kepada orang banjak.

Tidak, ta' boléh orang banjak tahoe, apa jang kami perangi. Nama moesoeh jang akan kami perangi itoe ta' boléh didengar orang. „Beristeri banjak," itoelah namanja. Djikalau diketahoei orang nama moesoeh kami itoe, tentoelah ta' ada seorang djoega jang akan menjerahkan anaknja kepada kami, oentoek diberi pendidikan. Saja amat bersedih hati memikirkan hal itoe; seperti dengan doestalah kami memoelaï mengerdjakan pekerdjaan kami itoe.

Kenang-kenangan kami ialah soepaja orang mesti tahoe benar-benar kepada kami, dan karena kepertjajaannja kelak, baroelah meréka itoe maoe menjerahkan anaknja kepada kami. Hal itoe ta' boléh djadi.

Kami masih berdiri dihadapan kerdja kami, dan kami lihat kenang-kenangan kami telah berangsoer seboeah2 telah hilang. . . . . . . .! O, Stella, djanganlah engkau memberati menjalahi kami, karena memboeangkan kenang-kenangan jang besar itoe dengan berdoekatjita atas kehilangannja itoe. Doekatjita seperti sekarang telah mentjoekoepilah. Engkau selaloe mengetahoei, bahwa itoelah soeatoe kenang-kenangan kami jang besar: hendak pergi ketanah airmoe dan disana kami hendak mengoempoelkan pengetahoean oentoek bangsa kami. Ta' oesahlah saja memperkatakan itoe lagi. Saja banjak meminta terima kasih, dan orang toeakoepoen demikian djoega kepadamoe atas seka-