Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/367

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

322

oleh kami mengerdjakan itoe, apabila kami telah melenjapkan diri kami dahoeloe dengan moesik jang merdoe. Begitoelah keras kekoeasaan moesik bagi kami. Tetapi adalah poela sekali-sekali kekoeasaan moesik tiada kami indahkan.

Kalau tiada demikian tentoelah atjap kali kami wadjib menahan diri kami, soepaja djari-djari kami ini djangan bergerak diboeaikan oleh boenji gamelan, jang menoeangkan api gembira pada oerat-oerat badan kami. Dan adik-adik kami jang perempoean \merasai poela sedemikian djikalau mendengar boenji gamelan itoe. Ketika kami masih -anak-anak, telah pandai kami menari, kami beladjar sendiri sadja; dan ketika kami sedang pandai berdjalan sedikit-sedikit telah moelailah tangan dan badan kami bergerak-gerak, mendengar boenji gamelan. Dan ketika masih boedak-boedak, kami berniat hendak mendjadi pandai tari, laloe bersahabatlah kami ketika itoe dengan pandai tari. Atjap kali iboekoe memakaii kami seperti pakaian pandai tari, dan sajapoen menarilah sampai djatoeh tergoeling-goeling. O! dosa jang soetji; dengan segala senang hati berpangkoelah kami diatas ribaan pandai-pandai tari itoe; kami heran melihatkan kebagoesan kepandaiannja itoe, dan mereka itoepoen amat sajang kepada kami.

Kemoedian, amat lama sekali kemoedian dari pada itoe, baharoelah kami ma'loemi, siapakah mereka jang amat kami moeliakan itoe, dan kami hinakanlah kepandaian mereka itoe karena pekerti mereka itoe, dan maloelah kami akan diri kami sebab kami telah penoeh berniat hendak mendjadi pandai tari dahoeloe.

Dan kemoedian itoe lagi, beladjarlah kami menjisihkan kepandaian dari orang jang melakoekannja. . . . . . . . . . . . dan sampai sekarangpoen kami masih mempeladjarinja djoea, kami tiadalah maoe mengindahkan bagaimana hidoep si pengarang, tetapi hanjalah kami wadjib menghormati kepandaiannja sadja, seperti Multatuli, kebidjaksanaannjalah jang dihormati.

Seperti jang telah saja terangkan dahoeloe, kami berniat benar hendak bertjampoer gaoel dengan orang-orang jang lain bangsa, lain kepertjajaan dan lain toedjoeannja. Baroe-baroe ini di Semarang kami telah berkenalan dengan beberapa orang kaoem Said. Kakandakoe banjak berkenalan dengan orang-orang jang baik dan saleh. Ia telah membawa kami kepada seorang kapitan 'Arab, dan disanalah kami ketahoei bahwa kami bersaudara dengan dia. Karena kami seorang dengan seorang bertanja-tanjakan hal itoe, maka kami ketahoeilah bahwa keloearganja, ja'ni neneknja jang laki-laki bersahabat dengan nenek kami, bapaknja dan pamannja dahoeloe kawan-kawan sama-sama bermain dengan bapak, paman dan anak angkat nenek kami.