Halaman:Habis Gelap Terbitlah Terang.pdf/352

Dari Wikisumber bahasa Indonesia, perpustakaan bebas
Halaman ini tervalidasi

309

itoelah kami dahoeloe menantikan djawab soerat toean, jang telah kami pahamkan itoe. Kami simpan dia sebagai djimat.

Wahai toean jang; ditjinta, kami memohon bersoenggoeh-soenggoeh, djangan toean memikirkan djoega akan kesenangan kami. Telah atjap kali kami katakan kepada toean, bahwa tiadalah kami mentjari kesenangan oentoek diri sendiri, melainkan oentoek orang lain.

Pertjajalah, bahwa ta' adalah kami harapkan lagi dari tanah Eropah, dan demikian djoega nasib kami pada waktoe jang akan datang, boekanlah boenga ros oentoek diri sendiri. Hanjalah satoe sadja mimpi kami lagi, satoe sadja kenang-kenangan kami kepada tanah Eropah, ja'ni melengkapkan kami oentoek peperangan, jang telah kami kehendaki, jang bergoena akan mentjari keselamatan bangsa kami, saudara-saudara kami jang perempoean.

Sebenarnjalah, tiadalah kami berharap lagi apa djoeapoen dari tanah Eropah seperti mimpi anak-anak gadis Eropah: „bersoeka raja." Tiadalah poela kami hendak mentjahari lagi persahabatan dan ketjintaan orang disana bagi kami; dan demikian poen tiadalah kami akan berbesar hati, sebab pergaoelan dengan bangsa Eropah; hanjalah sadja jang kami harapkan dari sana, dan jang hendak kami tjari pergi kesana, ja'ni apa jang perloe bagi maksoed kami itoe: kepandaian dan pengetahoean. Itoelah sadja jang kami pikirkan. Ta' adalah alangannja bagi kami, djikalau kami ditanah Eropah nanti, tiada senang dan ta' dapat bertjampoer gaoel dengan orang Eropah itoe, asal sadja kami dapat mentjari apa jang bergoena oentoek maksoed kami? Itoelah goenanja kami pergi kesana dan tiadalah akan bersoeka raja.

Jang mentjahajakan hati kami pergi kesana, ialah hendak hidoep bersama-sama dengan kakanda kami jang baik hati, jang ada disana, dan tiadalah kami bersaudara dengan dia karena seiboe dan sebapak sadja, tetapi kamipoen bersaudara sehati dan sepikiran dengan dia!

Sebenarnja, tiadalah kami berharap jang benoea Eropah akan memberi kami lebih berbahagia. Waktoe itoe telah lama loepoet dari kami. Kami menjangka dahoeloe soenggoeh-soenggoeh, bahwa „benoea Eropah itoelah doenia jang sebenar-benarnja, jang sebaik-baiknja dan jang sebagoes-bagoesnja."

Ampoeni kami karena berkata sedemikian. Tetapi menoeroet pikiran toean sendiri telah sempoernakah benoea Eropah itoe? Kamilah orang jang kesoedahan sekali nanti jang tiada akan mengakoe dengan sjoekoer, bahwa banjak soenggoeh kebaikan datangnja dari doenia itoe; tetapi maoekah toean menidakkan, bahwa diantara sipat-sipat jang amat bagoes, jang amat ting-